Kabar24.id - Seorang perwira TNI Angkatan Laut menjadi korban pengeroyokan di Terminal Arjosari, Malang, pada Kamis, 26 Juni 2025.
Menanggapi kejadian ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan kesiapannya untuk membantu penuh kepolisian dalam memburu dan menangkap para pelaku yang masih buron.
Baca Juga: Topan Ginting Kepala Dinas PUPR Sumut Ditangkap KPK Terkait Suap Proyek Jalan Senilai Rp231 Miliar
Pihak TNI bahkan mengklaim telah mengantongi identitas para pelaku, mengirimkan sinyal tegas bahwa premanisme tidak akan ditoleransi.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menyatakan komitmennya dalam memerangi aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
Baca Juga: Hotman Paris Dipanggil Polisi, Terkait Kasus Razman Nasution dengan Ketua PN Jakarta Utara
"TNI akan membantu penuh pihak kepolisian dalam memburu dan menangkap para pelaku. Data para pelaku sudah kita dapatkan," tegas Kristomei dalam keterangan resminya, Sabtu 28 Juni 2025.
Menurut Kristomei, upaya bersama ini bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Baca Juga: Sorotan Khusus: AS Surati Dewan Keamanan PBB usai Sempat Menyerang 3 Fasilitas Nuklir Iran
Ia menyatakan bahwa pemberantasan premanisme adalah salah satu bagian tanggung jawab dari TNI.
Lebih jauh, Mayjen Kristomei mengimbau kepada masyarakat agar tidak segan-segan melaporkan tindak premanisme.
Baca Juga: Tak Lagi 5 Kotak Suara, MK Putuskan Pemilu Nasional dan Daerah Bakal Dipisah Mulai Tahun 2029
"Kami menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak takut melaporkan tindakan premanisme," tegas Kapuspen.
Artikel Terkait
Soal Pemilu Nasional dan Daerah Dipisah, MK Soroti Beban Kerja Penyelenggara hingga Pemilih yang Jenuh
Sri Mulyani Terkesan dengan Model Ekonomi China, Singgung Dunia Perlu Belajar dari RRT
Hotman Paris Dipanggil Polisi, Terkait Kasus Razman Nasution dengan Ketua PN Jakarta Utara
Topan Ginting Kepala Dinas PUPR Sumut Ditangkap KPK Terkait Suap Proyek Jalan Senilai Rp231 Miliar