• Senin, 22 Desember 2025

Narasi Polisi Pahlawan Masa Kini Tuai Pro-Kontra di X, Warganet Nilai Tidak Autentik

.
- Senin, 23 Juni 2025 | 16:02 WIB
Narasi Polisi Pahlawan Masa Kini Tuai Pro-Kontra di X, Warganet Bongkar Fakta Lapangan. (foto tangkapan layar)
Narasi Polisi Pahlawan Masa Kini Tuai Pro-Kontra di X, Warganet Bongkar Fakta Lapangan. (foto tangkapan layar)

 

Kabar24.id – Unggahan Divisi Humas Polri di platform X (sebelumnya Twitter) pada 22 Juni 2025 memantik perdebatan publik.

Dalam cuitannya, akun resmi @DivHumas_Polri menyebut bahwa polisi adalah "pahlawan masa kini" yang berdiri di garda terdepan tanpa jubah dan tanpa sorotan, melindungi masyarakat dari kejahatan dan marabahaya.

Postingan yang diunggah pada 22 Juni 2025, pukul 9:54 pagi itu telah mendapat 6.4 juta Views, 9,8 riibu komentar, 12 ribu retweet 2,8 ribu like, 1,3 ribu bookmark.

Baca Juga: Pemerintah Dorong Desainer Produk Indonesia Miliki Sertifikat Profesi dan Museum Desain Nasional

Pernyataan itu langsung memicu gelombang respons dari warganet. Banyak yang mempertanyakan narasi tersebut, terutama karena berbagai kasus pelanggaran hukum yang justru melibatkan aparat kepolisian sendiri.

Salah satu akun yang memberi tanggapan kritis adalah *****n69700834 yang menulis, “Pahlawan kok bunuh anak kecil, pahlawan kok bunuh anak SMA, pahlawan kok beking judol, pahlawan kok bandar narko, pahlawan kok bunuhin suporter bola, pahlawan kok gebukin ortu pake tabung gas elpiji, pahlawan kok lecehin perempuan, ITU PAHLAWAN?”

Sementara itu, akun @*****rbawan_desu hanya berkomentar singkat, “Hah, gimana, gimana?” yang diikuti gelak tawa dari pengguna lain.

Kritik yang lebih terstruktur disampaikan oleh akun *****b, yang menyoroti sisi visual dan pesan iklan tersebut.

Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Masih Loyo, Didominasi Impor China Tak Terbendung Meski Guyuran Insentif

Ia mengatakan bahwa secara teknis iklan yang menampilkan efek AI seperti sayap bercahaya memang menarik, tetapi berisiko dianggap tidak autentik.

“Penelitian menunjukkan iklan AI sering dianggap mudah dilupakan. Itu bisa mengurangi dampak pesan yang ingin disampaikan,” tulisnya.

Beberapa komentar juga menambahkan konteks ke dalam unggahan tersebut dengan menyisipkan tautan berita yang memuat sederet kasus kekerasan dan pelanggaran hukum yang diduga melibatkan anggota polisi.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X