• Senin, 22 Desember 2025

Respon Cepat Plt Dinas Pariwisata Banyuwangi, Akan Panggil Sanggar Jaranan Yang Melampaui Norma

.
- Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:02 WIB
Taufik Rohman Plt Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. (foto: Istimewa)
Taufik Rohman Plt Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. (foto: Istimewa)

Kabar24.id - Taufik Rohman selaku Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi akan segera melakukan pemanggilan dan memberikan teguran serta arahan kepada sejumlah sanggar grup seni jaranan.

Hal itu dilakukan Disbudpar Banyuwangi lantaran adanya pemain jaranan buto yang menampilkan aksi tak sopan saat melangsungkan pertunjukan di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: US Miliar Melayang, Asuransi Asia Hadapi Keterbatasan Pembayaran Klaim di Tengah

Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggapan serius atas keresahan masyarakat terkait pertunjukan jaranan yang dinilai mencederai nilai kesopanan.

Dalam video viral yang beredar di media sosial (medsos), terlihat aksi yang dianggap tak senonoh dilakukan oleh pelaku seni jaranan buto, bahkan di hadapan penonton dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak.

Baca Juga: Viral Grup Fantasi Sedarah di Facebook Bikin DPR Murka: Polisi Diminta Menangkap Orang-orang di Balik Grup 

Plt Kepala Disbudpar Banyuwangi, Taufik Rohman, dalam pernyataan resminya menyayangkan kejadian tersebut dan berjanji akan memanggil beberapa sanggar jaranan yang diduga melakukan pertunjukan yang dinilai kurang sopan itu.

“Kami sangat menyayangkan hal tersebut dan kami selaku pembina seni dan budaya dalam waktu dekat akan segera memanggil sanggar dan mungkin sanggar yang lain untuk diadakan pembinaan dan untuk diadakan teguran sehingga kejadian ini tidak akan terulang lagi,” kata Taufik Rohman, Jumat (16/5/2025).

Baca Juga: Diduga Karena Infeksi Jarum Infus, Bayi di Bima Harus Kehilangan Tangan

Taufik menegaskan bahwa seni jaranan merupakan warisan budaya yang seharusnya dijaga marwahnya, apalagi menjadi tontonan yang digemari masyarakat luas.

Baca Juga: IFG Gelar Progress X, Dorong Ruang Kerja Inklusif dan Kesetaraan Karier bagi Perempuan

“Karena jaranan kesenian yang digemari semua umur, mulai kecil remaja dewasa, tentu hal-hal seperti ini tidak patut untuk ditampilkan dan ditonton semua masyarakat,” pungkasnya. ***

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X