• Senin, 22 Desember 2025

Diduga Karena Infeksi Jarum Infus, Bayi di Bima Harus Kehilangan Tangan

.
- Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:45 WIB
Foto Ilustrasi - Balita berusia satu tahun harus kehilangan bagian tangan kanannya setelah dokter memutuskan tindakan amputasi. (freepik.com)
Foto Ilustrasi - Balita berusia satu tahun harus kehilangan bagian tangan kanannya setelah dokter memutuskan tindakan amputasi. (freepik.com)

Kabar24.id - Nasib tragis menimpa Aruni, balita berusia satu tahun dua bulan asal Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. 

Ia harus kehilangan bagian tangan kanannya setelah dokter di RSUD NTB memutuskan tindakan amputasi sebagai langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawanya.

Baca Juga: IFG Gelar Progress X, Dorong Ruang Kerja Inklusif dan Kesetaraan Karier bagi Perempuan

Proses amputasi dilakukan setelah pihak keluarga menyetujui keputusan medis yang diajukan oleh tim dokter.

"Iya, tangan Aruni sudah diamputasi Senin 12 Mei 2025 kemarin," kata ayah Aruni, Andika, saat dihubungi media pada Jumat 16 Mei 2025.

Baca Juga: Kejagung Tegaskan Tak Ada Intervensi Soal Penegakan Hukum

Andika menuturkan, langkah tersebut terpaksa diambil demi mencegah infeksi menyebar lebih luas di tubuh anaknya.

Tak ada pilihan lain selain menyetujui prosedur berat tersebut. Kini, Aruni harus hidup tanpa telapak hingga pergelangan tangan kanannya.

Baca Juga: Kunjungi Asrama Haji Medan, Wapres Gibran Singgung Instruksi Presiden Prabowo Terkait Pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi

Kejadian memilukan ini bermula dari keluhan demam tinggi dan batuk yang dialami Aruni pada 10 April 2025. 

Sang bayi kemudian dibawa ke Puskesmas Bolo, tempat ia pertama kali mendapatkan penanganan medis berupa pemasangan infus.

Namun bukannya membaik, kondisi Aruni justru memburuk. Tak lama setelah jarum infus dipasang, tangan kanannya membengkak. 

Selama tiga hari dirawat, pembengkakan semakin parah dan disertai nanah, sehingga ia dirujuk ke RSUD Sondosia.

Di rumah sakit tersebut, tim medis berusaha memberikan perawatan intensif, namun kondisi Aruni tetap tak menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X