Kabar24.id - Seorang guru SD di Depok yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah siswi akhirnya dinonaktifkan dari jabatannya. Guru dari SD Bunda Maria, Cimanggis itu kini tak lagi diberi tanggung jawab mengajar.
“Sudah enggak bertugas. Guru yang oknum (melecehkan) itu sudah dinonaktifkan di sekolah,” kata Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Depok, Wawang Abdurachman, Kamis 15 Mei 2025.
Baca Juga: Vasektomi dalam Perspektif Islam
Pemerintah Kota Depok juga telah turun tangan, melakukan koordinasi dengan pihak sekolah serta menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan instansi terkait lainnya guna memberikan pendampingan dan pembinaan bagi para siswa.
“Bahkan kita juga sudah memberikan arahan kepada peserta didik (di sana),” ujar Wawang.
Baca Juga: Komaruddin Hidayat Pimpin Dewan Pers 2025–2028, Siap Perkuat Kebebasan Pers di Era Informasi Cepat
Sementara itu, kasus dugaan pelecehan ini kini ditangani oleh pihak kepolisian.
Polres Metro Depok sedang menyelidiki laporan yang menyebut bahwa oknum guru tersebut melakukan tindakan tak pantas kepada sedikitnya 16 siswi.
Baca Juga: Misteri Kematian Sapi Kurban Presiden Prabowo di Polewali Mandar, Dugaan Tertuju pada Racun
Insiden pertama dilaporkan terjadi pada Agustus 2024, melibatkan 14 siswi kelas 6. Guru tersebut disebut kerap menyentuh bagian tubuh sensitif para korban.
Kasus serupa kembali muncul pada Februari 2025, saat seorang siswi kelas 2 melaporkan tindakan tidak pantas saat diminta tolong memasangkan dasi pramuka.
Baca Juga: Misteri Kematian Sapi Kurban Presiden Prabowo di Polewali Mandar, Dugaan Tertuju pada Racun
Di sisi lain, pihak yayasan sekolah memberikan klarifikasi.
Artikel Terkait
Vasektomi dalam Perspektif Islam
Misteri Kematian Sapi Kurban Presiden Prabowo di Polewali Mandar, Dugaan Tertuju pada Racun
Grab Tegas Membantah Isu Merger dengan GoTo, Fokus pada Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Komaruddin Hidayat Pimpin Dewan Pers 2025–2028, Siap Perkuat Kebebasan Pers di Era Informasi Cepat