Kabar24.id - Beberapa waktu lalu Rupiah sempat menyentuh angka Rp17.000-an.
Kehebohan di media sosial pun tak bisa terbendung dengan makin melemahnya nilai tukar rupiah.
Kemudian ditambah dengan kebijakan tarif impor Trump kepada Indonesia sebesar 32 persen.
Baca Juga: Tak Main-Main, Dasco Ternyata Punya Andil Dalam Memperjuangkan Pengaktifan Kembali Pengecer Gas LPG
Meski begitu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan bahwa Indonesia tak perlu terlalu khawatir.
Dalam penjabarannya saat Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden pada Selasa, 8 April 2025, Luhut mengatakan bahwa dampak resiprokal Amerika terhadap PDB Indonesia diperkirakan akan terbatas.
Baca Juga: Kisah Sukses Extra Joss: Dari Warung Surabaya hingga Menjadi Raja Minuman Energi Nasional
“Kami melakukan simulasi-simulasi yang sangat intensif selama lebaran ini, kami melihat bahwa porsi ekspor Indonesia terhadap PDB relatif rendah sekitar 23,8 persen dan porsi ekspor ke AS juga hanya 10 persen dari total ekspor Indonesia,” kata Luhut, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Merespon tentang Rupiah yang menembus Rp17.000, Luhut mengatakan itu masih dalam batas normal.
Baca Juga: Langkah Berani Prabowo: Wawancara 4 Jam Tanpa Sensor, Catat Sejarah Baru Kepemimpinan Presiden RI
“Rupiah yang diduga lebih dari Rp17.000 sebenarnya ini masih batas-batas normal dan sehingga itu masih menjadi bagian penyerapan tarif yang dibebankan oleh pemerintah Amerika,” kata Luhut.
Luhut juga mengklaim bahwa pemain-pemain Tiongkok masih melihat Indonesia sebagai alternatif investasi.
Artikel Terkait
Heboh Poster Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Tegaskan Tak Pernah Angkat Permadi Arya di JMTO
Fenomena Pemimpin Agama Walid yang Manipulatif dalam Serial 'Bidaah': Psikolog Ungkap Bahaya Cuci Otak dan Rayuan Berkedok Surga
Langkah Berani Prabowo: Wawancara 4 Jam Tanpa Sensor, Catat Sejarah Baru Kepemimpinan Presiden RI
Kisah Sukses Extra Joss: Dari Warung Surabaya hingga Menjadi Raja Minuman Energi Nasional
Tak Main-Main, Dasco Ternyata Punya Andil Dalam Memperjuangkan Pengaktifan Kembali Pengecer Gas LPG