Kabar24.id - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini menarik perhatian publik dan para pengamat politik karena melakukan langkah yang sangat jarang terjadi di dunia kepresidenan Indonesia.
Presiden menghadiri sesi wawancara terbuka yang berlangsung selama empat jam penuh tanpa sensor bersama tujuh jurnalis senior yang juga merupakan para pemimpin redaksi media-media besar nasional.
Iwan Setiawan, Direktur Indonesia Political Review (IPR), menyatakan bahwa langkah Prabowo ini merupakan momen yang patut diapresiasi dan dianggap sebagai tonggak baru dalam sejarah komunikasi politik seorang kepala negara.
Menurutnya, baru kali ini seorang Presiden Indonesia secara terbuka dan tanpa batasan menghadapi pertanyaan tajam dari sejumlah jurnalis secara langsung dan terekam "on the record".
“Wawancara maraton selama empat jam ini tidak hanya membahas isu-isu ringan, tetapi juga menyentuh berbagai persoalan kompleks dan sensitif yang selama ini menjadi perhatian publik. Dan ini, saya kira, adalah kali pertama dalam sejarah politik Indonesia seorang presiden berani tampil tanpa sensor seperti itu,” kata Iwan Setiawan dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Iwan menegaskan, jawaban-jawaban yang diberikan Prabowo dalam sesi tersebut menunjukkan tidak hanya penguasaan atas materi dan masalah bangsa, tetapi juga kematangan emosional dan intelektual sebagai pemimpin negara.
“Presiden menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan secara lugas, tanpa menghindar. Beliau menunjukkan penguasaan substansi yang mendalam atas berbagai persoalan bangsa,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa sebelumnya memang sudah pernah ada pertemuan antara presiden dengan pimpinan media, namun umumnya bersifat off the record dan tidak disampaikan secara transparan kepada publik.
“Yang dilakukan Presiden Prabowo ini adalah bentuk nyata komitmen terhadap keterbukaan informasi. Ini menunjukkan bahwa beliau bukan hanya siap menerima kritik, tetapi juga menghargai pentingnya dialog terbuka dengan media,” tambah Iwan.
Dalam wawancara tersebut, Prabowo juga menyampaikan penilaian terhadap kinerja pemerintahannya yang baru berjalan sekitar lima bulan. Ia memberi skor 6 dari 10, yang menurut Iwan adalah indikator bahwa presiden memiliki kesadaran kritis terhadap tantangan yang masih harus diatasi, meskipun sejumlah capaian sudah mulai terlihat.
“Pernyataan tersebut mencerminkan sikap rendah hati sekaligus optimisme. Presiden menyadari masih banyak pekerjaan rumah, namun tetap percaya diri karena sudah ada fondasi yang dibangun,” jelasnya.
Artikel Terkait
Pantai Papuma Dikeluhkan Wisatawan, Warga Jember Justru Tak Rekomendasikan Destinasi Ikonik Ini
Heboh! Barcode BBM Warga Jombang Tiba-Tiba Digunakan di SPBU Lain, Padahal Kendaraan Belum Isi Bensin
Heboh Poster Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Tegaskan Tak Pernah Angkat Permadi Arya di JMTO
Fenomena Pemimpin Agama Walid yang Manipulatif dalam Serial 'Bidaah': Psikolog Ungkap Bahaya Cuci Otak dan Rayuan Berkedok Surga