• Senin, 22 Desember 2025

Awal Mula al-A’la, al-Kafirun dan al-Ikhlas Sering Jadi Bacaan di 3 Rakaat Shalat Witir Usai Shalat Tarawih, Begini Penjelasannya

.
- Minggu, 2 Maret 2025 | 03:53 WIB
Foto ilustrasi shalat berjamaah di masjid. (Unsplash/Masjid Pogung Dalangan)
Foto ilustrasi shalat berjamaah di masjid. (Unsplash/Masjid Pogung Dalangan)

 

Kabar24.id - Kementerian Agama telah mengumumkan 1 Ramadhan 1446 yang jatuh pada 1 Maret 2025.

Pengumuman tersebut dilakukan usai diselenggarakannya sidang isbat untuk melihat hilal sebagai penanda awal Ramadhan.

Baca Juga: Pemerintah Berikan Diskon Tarif Tol 20 Persen untuk Mudik Lebaran 2025, disampaikan Menko AHY

“Sesuai dengan laporan tadi, ketinggian hilal di seluruh Indonesia itu antara 3 derajat 5,91 menit hingga 4 derajat 40,96 menit dengan sudut elongasi 4 derajat 47,3 menit hingga 6 derajat 24,14 menit,” jelas Nasaruddin dalam konferensi pers sidang isbat di kantor Kemenag Jakarta pada Jumat, 28 Februari 2025.

“Ditemukan hilal di provinsi paling barat di Aceh, sudah disumpah oleh hakim, sehingga dua orang yang menyaksikan ditambah dengan pengukuhan oleh hakim agama setempat maka diputuskan bahwa 1 Ramadhan ditetapkan Insya Allah 1 Maret 2025,” terangnya.

Baca Juga: Harus Menunggu Hasil Pantauan Hilal dari Aceh, Kemenag Beberkan Alasan Keterlambatan Pengumuman Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1446 Hijriah

Pelaksanaan Shalat Tarawih di Malam Sebelum Puasa

Setelah pengumuman bahwa 1 Ramadhan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025, umat muslim di Indonesia sudah bisa memulai shalat tarawih sejak Jumat, 28 Februari 2025.

Shalat tarawih ini dilakukan dalam rentang waktu setelah masuk shalat Isya sampai sebelum masuk shalat Subuh.

Baca Juga: Alasan Malaysia, Brunei dan Singapura Baru Mulai Puasa Ramadhan 2 Maret 2025, Kemenag RI Ungkap Jarak Dekat Negara Tak Berpengaruh pada Penglihatan Hi

Umumnya, shalat tarawih dilakukan sebanyak 8 rakaat atau 20 rakaat ditambah dengan shalat witir.

Shalat tarawih bisa dilakukan secara berjamaah maupun munfarid atau sendiri.

Kenapa Bacaan Shalat Witir Seringnya al-A’la, al-Kafirun, dan al-Ikhlas?

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X