Di dalam Ad-Daru as-Siyasy li Ash-Shafwah, halaman: 189, 190, di ceritakan bahwa selain insfrastruktur jalan, Khalifah Umar bin Khattab juga mendirikan pos (semacam rumah singgah) yang disebut sebagai Dar ad-Daqiq. Rumah singgah ini adalah tempat penyimpanan sawiq, kurma, anggur dan berbagai bahan makanan lain yang diperuntukkan bagi Ibnu Sabil yang kehabisan bekal dan tamu asing. Perbekalan yang layak bagi musafir serta keperluan air disediakan di jalanan di antara Makkah dan Madinah. Al-Faruq menguraikan petunjuk al-Quran yang menunjukkan bahwa pembangunan mengharuskan adanya insfrastruktur yang memberikan rasa aman dan tidak membuat musafir bersusah-payah membawa minuman dan perbekalan.Tentu semuanya gratis. Sebuah kepemimpinan semacam ini adalah kepemimpinan yang sangat dirindukan rakyat.
Baca Juga: Menanggapi Tagar Kabur Aja Dulu, Lalu Bagaimana Cara Meningkatkan Kesejahteraan dalam Islam?
Kepemimpinan semacam ini juga dilanjutkan oleh khalifah-khalifah selanjutnya. Seperti yang tercatat dalam sejarah emas peradaban Islam. Jalan canggih beraspal sudah dikenal di kota Baghdad sejak abad ke-8 M, bahkan di Eropa saat itu masih dalam kondisi kegelapan. Ketika suatu wilayah di-futuhat, tata kota pun dibuat sedemikian rupa hingga memudahkan rakyat memenuhi berbagai keperluannya. Bahkan yang fenomenal pada masanya, Khilafah Utsmani di bawah Abdul Hamid II membangun Hijaz Railway dan Baghdad Railway yang menghubungkan Istanbul, ibu kota Khilafah hingga Makkah, melewati Damaskus, Palestina, hingga Madinah. Tujuannya adalah memangkas waktu perjalanan ibadah haji dari beberapa bulan menjadi beberapa hari.
Dari paparan di atas, jelas terdapat jurang perbedaan konsep kepemimpinan yang didasari keimanan dan ketakwaan dengan kepemimpinan yang didasari sekularis kapitalistik (yang tidak menggabungkan kepemimpinan dunia dengan tanggung jawab di akhirat). Kepemimpinan Islam selalu mempertimbangkan keberkahan dan kebahagiaan manusia bukan profit.[]
Artikel dengan judul "Mudik Lancar, Apakah Islam Mengatur Soal Transportasi?" ditulis Oleh : Muzaiyanah,S.Pd.
Artikel Terkait
Keutamaan dan Tata Cara Sholat Lailatul Qadar, Malam Penuh Berkah yang Dinanti di Bulan Ramadan
Batasan Kemesraan Suami Istri Saat Puasa Ramadan: Apa yang Diperbolehkan dan Dilarang?
Panduan Lengkap Niat Zakat untuk Anak dan Istri
Rahasia Minuman Sunnah yang Dicontohkan Nabi, Begini Cara Membuat Nabeez Segar dan Menyehatkan
Waspada! 8 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Merusak Ginjal, Nomor 1 Paling Sering Dilakukan