Saat itu, siswa mempelajari prinsip-prinsip utilitarianisme, deontologi, dan beberapa filsafat Aristoteles, dan kemudian menerapkannya pada situasi tertentu. Namun, menurut ahli, pendekatan ini telah digantikan oleh analisis yang lebih kontekstual.
Salah satu alat paling ampuh yang direkomendasikan Badaracco untuk menghindari keputusan yang buruk adalah refleksi.
Dalam pengalamannya, hampir semua eksekutif dan manajer yang diwawancarainya untuk bukunya tentang topik tersebut melakukan beberapa bentuk refleksi sebelum membuat keputusan sulit.
Baca Juga: PSSI Resmi Lepas Indra Sjafri dari Timnas U-20
“ Saya menemukan bahwa hampir setiap orang memiliki beberapa bentuk refleksi. Ada banyak cara untuk melakukannya: berkendara ke tempat kerja, berolahraga, duduk dengan tenang sambil melihat ke luar jendela, berbicara dengan seseorang yang dipercaya dan dihormati, atau bahkan berdoa,” katanya.
Badaracco berpendapat bahwa refleksi sangat penting karena memungkinkan Anda menjernihkan pikiran dan membuat keputusan lebih jelas.
“Pengambilan keputusan dan refleksi harus dipandu oleh pertanyaan: apa yang benar-benar penting? Apa tanggung jawab utama saya? Apa yang akan berhasil? ", dia menjelaskan.
Baca Juga: Firdaus Oiwobo Suruh Hotman Paris Banyak Minum Susu Setelah Jatuh Sakit Saa Sidang Kasus Razman
Pertanyaan-pertanyaan ini membantu memfokuskan pendekatan dan membuat keputusan yang lebih tepat dan bertanggung jawab, bahkan dalam situasi ketidakpastian.
Meskipun banyak keputusan yang rumit dan penuh dengan ambiguitas, Badaracco juga menekankan bahwa ada kalanya garis antara benar dan salah terlihat jelas. Bagi seorang spesialis, sangat penting bagi pemimpin bisnis untuk mengenali batasan-batasan ini dan menghindari pengambilan keputusan yang dapat melewati batas-batas tersebut.
Membuat keputusan yang etis dan bertanggung jawab tidaklah mudah, tetapi dapat dicapai melalui pendekatan yang bijaksana dan sadar.
Kuncinya adalah melakukan upaya yang disengaja untuk menghilangkan bias, merenungkan apa yang benar-benar penting, dan berkonsultasi dengan orang lain bila perlu.
Baca Juga: Para Guru Harus Bersabar, Terimbas Efisiensi, Jatah Sertifikasi hanya untuk 400 Ribu Guru
Etika bisnis, menurut Badaracco, telah berkembang, tetapi prinsip dasar dalam membuat keputusan yang bertanggung jawab tetap sama: berpikir secara mendalam, mempertanyakan bias, dan selalu mempertahankan pendekatan yang praktis dan jujur.
Artikel Terkait
PSSI Resmi Lepas Indra Sjafri dari Timnas U-20
Simak Penjelasan Puasa Ramadhan Menurut Tafsir Ibnu Katsir!
Usai Diduga Bredel Lagu Bayar Bayar Bayar, Kini Kapolri Mengajak Band Sukatani Menjadi Duta Polri karena Bisa Jadi Koreksi
Ada Belatung di Tempat Makan Bergizi Gratis, Diduga Menyebabkan Keracunan pada Siswa
PNS Jakarta dan Dirjen Pajak Kemenkeu Sebulan Bisa Memiliki Pendapatan Tembus Ratusan Juta Rupiah