• Senin, 22 Desember 2025

Satu Kuintal Kopi Robusta Disiapkan untuk Festival Ngopi Sepuluh Ewu 2025 di Banyuwangi

.
- Jumat, 7 November 2025 | 19:20 WIB
Wisatawan asing juga ikut Ngopi Sepuh Ewu desa Kemiren Banyuwangi. Panitia siapkan satu kuintal kopi robusta lokal untuk Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi 2025. (Foto Land Of Osing Banyuwangi)
Wisatawan asing juga ikut Ngopi Sepuh Ewu desa Kemiren Banyuwangi. Panitia siapkan satu kuintal kopi robusta lokal untuk Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi 2025. (Foto Land Of Osing Banyuwangi)

Kabar24.id - Satu kuintal kopi robusta disiapkan panitia untuk menyambut ribuan pengunjung Festival Ngopi Sepuluh Ewu 2025 yang akan digelar di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, pada Sabtu malam, 8 November 2025.

Festival tahunan ini menjadi bagian dari rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) yang menampilkan ngopi massal di sepanjang jalan desa adat Kemiren, sekaligus menjadi ajang pelestarian budaya masyarakat Osing.

Baca Juga: Mahfud MD Curigai Dugaan Korupsi di Proyek Kereta Cepat Whoosh, Soroti Inkonsistensi Pembiayaan

Ketua Panitia Festival, Moh Edy Saputro, mengatakan bahwa kopi robusta yang disajikan dalam festival berasal dari hasil perkebunan lokal Banyuwangi.

“Kopi itu nanti akan kami sebar ke warga yang tinggal di kanan-kiri jalan sebelum festival,” ujarnya pada Kamis, 6 November 2025.

Baca Juga: Pemred INIKEBUMEN Inisiasi Pertemuan DIKPI dan Promedia, Bahas Gagasan Kepolisian

Panitia membeli kopi dari pelaku UMKM Banyuwangi sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi lokal, kemudian mengemasnya dalam ukuran 100 hingga 200 gram untuk dibagikan kepada warga.

Bubuk kopi dan gula akan disuplai dua kali, yakni sebelum acara dimulai dan sekitar 30 menit setelah festival berlangsung, untuk memastikan setiap meja tetap siap menyambut tamu.

Baca Juga: Ijen Golden Route Tawarkan Hidden Gem Mempesona di Kawasan kaki Gunung Ijen Banyuwangi

Pada malam pelaksanaan, jalan utama Desa Kemiren akan ditutup total untuk dijadikan area utama festival dengan sekitar 300 meja dan kursi berjajar di sepanjang jalan.

Festival Ngopi Sepuluh Ewu setiap tahun menarik ribuan pengunjung dari berbagai daerah yang datang untuk menikmati kopi gratis sambil menikmati suasana malam khas desa adat Osing.

Meski bukan penghasil kopi utama, masyarakat Kemiren memiliki tradisi kuat dalam menyuguhkan kopi sebagai simbol keramahan dan penghormatan bagi tamu.

Setiap keluarga di desa ini memiliki cangkir keramik yang diwariskan turun-temurun, bahkan menjadi bagian dari tradisi pernikahan masyarakat Osing.

“Ketika seorang perempuan menikah, dia akan mendapat warisan berupa cangkir dan perlengkapan pecah belah dari orang tuanya,” tutur Edy.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X