• Senin, 22 Desember 2025

Dampak Tersembunyi Kayu Manis: Rempah Harum yang Bisa Ganggu Kinerja Obat dalam Tubuh

.
- Selasa, 13 Mei 2025 | 10:30 WIB
Studi ini menegaskan bahwa cinnamaldehyde 100% dapat diakses secara biologis, bahkan ketika dikonsumsi bersama makanan (Gambar Ilustrasi)
Studi ini menegaskan bahwa cinnamaldehyde 100% dapat diakses secara biologis, bahkan ketika dikonsumsi bersama makanan (Gambar Ilustrasi)

Kabar24.id - Kayu manis, rempah dengan aroma kuat dan rasa khas yang kerap kita temukan dalam roti, teh, dan makanan manis, ternyata menyimpan risiko tersembunyi. Senyawa aktif dalam rempah ini bisa berdampak pada efektivitas pengobatan medis seseorang.

Para ilmuwan baru-baru ini mengkaji kandungan cinnamaldehyde, senyawa utama dalam kayu manis, dan menemukan bahwa senyawa ini dapat berinteraksi dengan enzim hati yang mengatur pencernaan obat.

Penelitian dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bergengsi dan menguraikan bahwa kayu manis tak selalu ramah bagi tubuh, khususnya bagi pasien yang rutin menggunakan obat.

Ketika cinnamaldehyde masuk ke tubuh, ia cepat diserap dan kemudian diubah menjadi asam sinamat. Senyawa ini ternyata mampu memengaruhi reseptor sel dan mengubah aktivitas enzim seperti CYP2C9 dan CYP1A2 yang sangat penting dalam metabolisme obat.

Baca Juga: Eksplorasi Wisata Banyuwangi 2025: Surga Tersembunyi dengan Keajaiban Alam dan Pesona Pantai

Sinamaldehida sangat mudah diserap, baik saat perut kosong maupun setelah makan,” ungkap peneliti. Efek dari interaksi ini bisa menimbulkan potensi bahaya bagi pengguna obat jangka panjang seperti penderita tekanan darah tinggi atau pasien HIV/AIDS.

Kandungan senyawa tersebut juga ditemukan dalam minyak atsiri kayu manis yang biasa dijadikan suplemen. Meski bentuknya alami, risikonya bisa setara dengan bahan kimia sintetis jika dikonsumsi berlebihan atau tanpa pengawasan.

Banyak orang mempercayai khasiat kayu manis untuk mengatur gula darah atau membantu menurunkan berat badan. Namun, FDA menegaskan bahwa kayu manis belum mendapat persetujuan sebagai obat, dan lembaga kesehatan alternatif pun belum menemukan bukti klinis kuat untuk mendukung klaim tersebut.

Baca Juga: Ledakan Tragis di Garut: Pemusnahan Amunisi Berujung Duka

Perlu dicatat bahwa jenis kayu manis berbeda-beda. Kayu manis cassia dikenal memiliki kadar kumarin tinggi, yang dapat menyebabkan kerusakan organ hati dan meningkatkan risiko pendarahan. Sementara Ceylon lebih rendah kumarin, namun konsumsi dalam bentuk pekat tetap harus dikontrol.

Beberapa saran bagi pengguna rutin:

  • Selalu konsultasi dengan dokter sebelum konsumsi suplemen berbahan kayu manis.

  • Teliti jenis kayu manis yang tertera di label, apakah cassia atau Ceylon.

  • Waspadai produk herbal yang belum terbukti aman secara klinis.

Halaman:

Editor: Nurul Sakinah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Opini: Potensi Besar Gen Z Memimpin Perubahan Sistemik

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:04 WIB
X