• Senin, 22 Desember 2025

Waspadai Kebiasaan Ini, Tanpa Disadari Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

.
- Jumat, 18 April 2025 | 19:05 WIB

Kabar24.id - Tanpa disadari, kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis yang tampak sepele ternyata dapat menjadi pemicu utama berbagai penyakit mematikan.

Penelitian mutakhir yang dirilis dalam jurnal BMC Medicine mengungkap bahwa pola makan tinggi gula, terutama dari produk olahan, minuman ringan, dan camilan, berhubungan erat dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

Studi ini menggunakan data dari UK Biobank, melibatkan lebih dari 110.000 orang dewasa di Inggris yang berusia antara 37 hingga 73 tahun.

Baca Juga: Tragedi Tersembunyi di Balik Tirai Sirkus: Kisah Nyata Eks Anggota Mengaku Dijejali Kotoran dan Dipaksa Tampil Saat Hamil

Data tersebut dikumpulkan dan dianalisis selama periode sembilan tahun guna mengevaluasi pola makan dan asupan karbohidrat peserta, dengan fokus khusus pada konsumsi gula tambahan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih secara konsisten dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung hingga 6 persen dan risiko stroke hingga 10 persen.

Gula tambahan yang dimaksud mencakup kandungan gula dalam makanan ringan, jus buah kemasan, soda manis, dan sirup, tetapi tidak termasuk gula alami yang berasal dari buah-buahan utuh dan sayuran segar.

Baca Juga: Paula Verhoeven Menangis Usai Putusan Cerai, Ungkap Alasan Seret Hakim ke Komisi Yudisial

Menurut Cody Watling, penulis utama studi tersebut, gula tambahan yang paling sering dikonsumsi oleh peserta berasal dari makanan ringan seperti permen dan manisan buah.

Ia menjelaskan bahwa kelompok dengan risiko tertinggi mengonsumsi rata-rata sekitar 95 gram gula per hari, yang menyumbang hampir 18 persen dari total energi harian mereka.

Peningkatan konsumsi gula tidak hanya memengaruhi kadar gula darah, tetapi juga berdampak langsung pada fungsi organ vital seperti hati. Gula berlebih menyebabkan hati bekerja ekstra keras dalam mengubah karbohidrat menjadi lemak.

Baca Juga: Alasan Pemerintah Dorong Penggunaan eSIM, Bukan Sekadar Ganti Kartu SIM

Proses ini dapat berujung pada penumpukan lemak di hati, memicu kondisi perlemakan hati non-alkoholik, dan meningkatkan kemungkinan terkena diabetes tipe 2 serta gangguan jantung.

Kondisi ini diperparah oleh efek gula dalam memicu inflamasi kronis dan tekanan darah tinggi, dua faktor utama dalam perkembangan penyakit kardiovaskular.

Halaman:

Editor: Nurul Sakinah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Opini: Potensi Besar Gen Z Memimpin Perubahan Sistemik

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:04 WIB
X