Kabar24.id - Kemenangan tipis 1-0 yang diraih Timnas Indonesia atas Bahrain dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi bukti perkembangan strategi permainan yang semakin matang.
Gol semata wayang dalam pertandingan ini tidak hanya menunjukkan ketajaman serangan Indonesia, tetapi juga solidnya lini pertahanan dalam menghadapi tekanan dari lawan. Hasil ini tentu menjadi modal penting bagi skuad Garuda untuk menghadapi laga-laga selanjutnya.
Analisis strategi dalam pertandingan ini menjadi menarik karena menunjukkan bagaimana Timnas Indonesia memanfaatkan keunggulan jumlah pemain di lini serang.
Baca Juga: Rahasia Minuman Sunnah yang Dicontohkan Nabi, Begini Cara Membuat Nabeez Segar dan Menyehatkan
Skema permainan yang diterapkan oleh pelatih Patrick Kluivert berfokus pada eksploitasi sektor sayap serta transisi cepat dalam menyerang dan bertahan. Keberhasilan taktik ini membuktikan bahwa Timnas Indonesia memiliki fleksibilitas dalam menghadapi berbagai gaya permainan lawan.
Dalam ulasan ini, kita akan membedah lebih dalam bagaimana Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Bahrain dengan strategi yang solid. Mulai dari pola permainan, peran kunci para pemain, hingga bagaimana transisi bertahan dan menyerang dilakukan dengan efektif untuk mengamankan kemenangan.
Timnas Indonesia pada posisi wing sangat aktif menciptakan overload di sisi lebar, baik di sisi kanan maupun kiri, serta memanfaatkan skema switch play yang menjadi salah satu strategi utama pasukan Patrick Kluivert.
Baca Juga: Jelang Lawan Bahrain, Rizky Ridho Cerita Soal Evaluasi Kluivert Pasca Garuda Digasak Australia
Strategi ini bertujuan untuk mengeksploitasi keunggulan jumlah pemain di sektor sayap guna menciptakan peluang berbahaya. Dari segi pertahanan, Indonesia tampil solid, yang terbukti dari keberhasilannya mengalahkan Bahrain dengan skor tipis 1-0 dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026.
Analisis Taktik Timnas Indonesia dalam Laga Melawan Bahrain
Sebelum membahas lebih dalam mengenai strategi permainan, perlu diperhatikan bahwa Timnas Indonesia tampil dengan pola dasar 1-3-4-3 atau dapat disebut juga sebagai 1-3-4-2-1.
Sementara itu, Bahrain menggunakan formasi 1-4-2-3-1 yang terlihat jelas sejak awal pertandingan. Indonesia langsung mengambil inisiatif menyerang agar struktur pertahanan Bahrain terbuka.
Madan dan Humaidan turun membantu double pivot Bahrain, sehingga di lini depan hanya menyisakan Mahdi dan Marhoon yang terkadang membentuk pola 4-4-2. Timnas Indonesia dalam fase build-up mengubah struktur menjadi 3-2-5.
Ragnar Oratmangun tetap berada di koridor half-space kiri, sedangkan Marselino Ferdinan mengisi half-space kanan, dengan Kevin Diks menjaga kelebaran permainan di sektor kanan. Secara keseluruhan, Indonesia memiliki lima pemain di lini depan untuk menghadapi empat bek Bahrain, yang berarti secara jumlah Timnas unggul di area serangan.
Artikel Terkait
Samsung Galaxy A56: Kelebihan, Kekurangan, dan Apakah Layak Dibeli?
Benarkah SKCK Akan Dihapus, Ini Respon Polri
Ole Romeny Bikin Merinding! Suporter Timnas Indonesia Ciptakan Atmosfer Luar Biasa di GBK, Joy Pelupessy Takjub
Gagal Tampil Perdana di GBK, Mees Hilgers Beri Pernyataan Menyentuh dan Tegaskan Rasa Cintanya pada Timnas Indonesia