Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS. Ar Rum 41)
Menurut penjelasan tafsir Tahlili yang diambil dari situs NU online menjelaskan bahwa :
Al-Fasād adalah segala bentuk pelanggaran atas sistem atau hukum yang dibuat Allah, yang diterjemahkan dengan “perusakan”. Perusakan itu bisa berupa pencemaran alam sehingga tidak layak lagi didiami, atau bahkan penghancuran alam sehingga tidak bisa lagi dimanfaatkan.
Di daratan, misalnya, hancurnya flora dan fauna, dan di laut seperti rusaknya biota laut. Juga termasuk al-fasād adalah perampokan, perompakan, pem-bunuhan, pemberontakan, dan sebagainya. Perusakan itu terjadi akibat prilaku manusia, misalnya eksploitasi alam yang berlebihan, peperangan, percobaan senjata, dan sebagainya.
Banjir merupakan bencana yang timbul tdak semata-mata karena alam akan tetapi juga akibat perbuatan manusia yang menimbulkan kerusakan. Oleh karena itu kita diminta kembali ke jalan yang benar yakni Islam untuk menyelesaikan masaah tersebut.
Adapun mitigasi menurut Islam yang diambil dari kutipan dari artikel Ustaz Syamsuddin Ramadhan an-Nawiy (2020), Khilafah Islamiah mengatasi banjir dan genangan dengan kebijakan canggih dan efisien.
Pertama, jika kasus banjir disebabkan keterbatasan daya tampung tanah terhadap curahan air, baik akibat hujan, gletser, rob, dan lain sebagainya, sehingga Khilafah akan menempuh upaya-upaya seperti membangun bendungan-bendungan dengan berbagai tipe, yakni yang mampu menampung curahan air dari aliran sungai, curah hujan, mencegah banjir maupun untuk keperluan irigasi.
Kedua, dalam aspek undang-undang dan kebijakan, Khilafah membuat kebijakan bahwa pembukaan pemukiman baru harus menyertakan variabel-variabel drainase, penyediaan daerah serapan air, serta penggunaan tanah berdasarkan karakteristik tanah dan topografinya.
Hal ini bertujuan mencegah kemungkinan terjadinya banjir atau genangan.
Ketiga, dalam menangani korban-korban bencana alam, Khilafah akan bertindak cepat sembari melibatkan seluruh warga yang dekat dengan daerah bencana. Khilafah juga menyediakan logistik berupa tenda, makanan, pakaian, dan pengobatan yang layak agar korban bencana alam tidak menderita sakit, kekurangan makanan, atau tempat istirahat yang tidak memadai.
Baca Juga: WhatsApp Siap Hadirkan Widget Canggih, Begini Cara Meta AI Akan Mempermudah Hidup Anda
Selain itu, Khalifah akan mengerahkan para alim ulama untuk memberikan tausiyah bagi para korban agar mereka mengambil pelajaran dari musibah yang menimpa mereka, sekaligus menguatkan keimanan mereka agar tetap tabah, sabar, dan tawakal sepenuhnya kepada Allah Taala.
Begitulah gambaran mitigasi yang di lakukan untuk mengatasi banjir dan korban ketika sudah terjadi banjir, semoga bermanfaat. Wallahu’alam bi sowab.***
Artikel Terkait
WhatsApp Siap Hadirkan Widget Canggih, Begini Cara Meta AI Akan Mempermudah Hidup Anda
Apple Siapkan AirPods dengan Kamera dan Teknologi AI, ini Kecanggihannya
Berapa Harta Kekayaan Raja Juli Antoni, Menteri yang Menempatkan Kader PSI dalam OMO FOLU Net Sink 2030, Gajinya Puluhan Juta
Tuai Sorotan Netizen, Berikut Daftar Nama Kader PSI yang dimasukkan dalam FOLU Net Sink 2030 oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni
Mudik Gratis BRI 2025: Pulang Kampung Nyaman, Bebas Biaya, dan Lebih Aman!