Berapa Harta Kekayaan Raja Juli Antoni, Menteri yang Menempatkan Kader PSI dalam OMO FOLU Net Sink 2030, Gajinya Puluhan Juta

Kabar24.id - Apa itu OMO FOLU Net Sink 2030? Hal ini yang membuat penasaran Netizen. Ternyata kepanjangan dari Operation Management Office (OMO) Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.

Baca Juga: Kekayaan Bupati Terpilih Kabupaten Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo Berdasar LHKPN

Dikutip dari menlhk.go.id dijabarkan bahwa FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui aksi mitigasi guna penurunan emisi.

Selain itu untuk menurunkan efek gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan lahan dengan kondisi dimana tingkat serapan sudah lebih tinggi dari tingkat emisi pada tahun 2030.

Nah, Lalu siapa dan seberapa kaya Raja Juli Antoni yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kehutanan periode 2024-2029.

Baca Juga: Ini Dia Daftar Harta Kekayaan 36 Kepala Daerah di Jawa Timur yang Sudah Dilantik Presiden Prabowo Subianto

Raja Juli Antoni merupakan salah satu pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia mendirikan PSI bersama Grace Natalie, Isyana Bagoes Oka, Jeffrie Geovanie, Sumardy dan Sunny Tanuwidjaja.

Jadi pantas saja dengan semangatnya memasukkan anggota PSI dalam OMO FOLU Net Sink 2030.

Punya Kekayaan Rp8.893.732.283.

Dari laman elhkpn.kpk.go.id, harta kekayaan Raja Juli Antoni yang dilaporkan sebesar Rp8.893.732.283.

Jumlah tersebut meliputi aset tanah dan bangunan, transportasi, hingga surat berharga lainnya.

Seperti yang diketahui, pria kelahiran Riau, 13 Juli 1977 ini sudah malang melintang di dunia politik, ia sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sejak 15 Juni 2022.

Baca Juga: Ini Dia Daftar Harta Kekayaan 36 Kepala Daerah di Jawa Timur yang Sudah Dilantik Presiden Prabowo Subianto

Sebelum menjadi anggota PSI, Raja Juli Antoni merupakan Kader PDIP. Ia juga pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dalam Pemilihan Umum 2009 mewakili PDIP untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka). Meski tidak terpilih, ia terus aktif dalam politik nasional.

Pada 2015, Raja Juli sempat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, namun kemudian mengundurkan diri untuk fokus mengembangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru ia dirikan bersama sejumlah politikus muda lainnya.