Bupati Sleman, Harda Kiswaya, juga mengapresiasi dan menyatakan siap mendukung implementasi program ini di wilayah Sleman.
Menurutnya, akses air minum aman dan sanitasi layak menjadi prioritas pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Karyanto Wibowo, Senior Director Public Affairs & Sustainability Danone Indonesia, menyebut program ini sebagai mandat perusahaan untuk membawa dampak kesehatan lebih luas.
Ia menegaskan akses air bersih adalah hak dasar dan masih menjadi tantangan besar bagi banyak pesantren, terutama dari sisi infrastruktur dan pembiayaan.
Melalui kolaborasi dengan SEP dan Water.org, Danone Indonesia menghadirkan solusi lewat skema water credit yang mendorong kemandirian pesantren.
Water credit adalah pembiayaan mikro dari Water.org yang memudahkan komunitas mengakses fasilitas air bersih melalui kemitraan dengan lembaga keuangan mikro.
Pendekatan ini tidak hanya membantu pembangunan fasilitas, tetapi juga meningkatkan kemampuan pengelolaan dan keberlanjutan sarana sanitasi.
Ketua SEP, Ustad Ahmad Tazakka Bonanza, menilai pentingnya membenahi citra pesantren terkait kebersihan dan sanitasi agar semakin dipercaya masyarakat.
Sementara itu, pengurus Pesantren Daarul Khoir, Ustad Wahyudi Syakuri, membagikan pengalaman sukses memanfaatkan water credit untuk menambah fasilitas sanitasi.
Festival Air Bersih dan Sanitasi Pesantren DIY menjadi forum penting bagi pesantren untuk belajar, membangun jejaring, dan memahami prosedur pengajuan water credit.
Danone Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus membantu pesantren memperoleh akses air bersih dan sanitasi melalui kerja sama lintas sektor.
Inisiatif ini juga menjadi bagian dukungan terhadap pencapaian SDG 6 tentang Air Bersih dan Sanitasi Layak untuk Semua. ***
Pantau terus www.Kabar24.id untuk mendapat info terbaru.