Kabar24.id - Banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak Senin, 24 November 2025, memicu gerak cepat BNPB sebagai koordinator utama penanganan bencana.
Cuaca ekstrem yang berlangsung tanpa henti membuat ribuan warga terdampak harus dievakuasi dan membutuhkan bantuan darurat.
BNPB mengoordinasikan Basarnas, TNI, Polri, serta dukungan logistik untuk percepatan evakuasi dan pembukaan akses yang terputus.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan penanganan berjalan terintegrasi dan kebutuhan warga terdampak segera terpenuhi.
Baca Juga: Sepekan Pasca Bencana, Warga Simataniari Tapsel Mengaku Belum Terima Bantuan Layak
Di bawah arahan BNPB, bantuan dari berbagai provinsi mulai mengalir deras ke wilayah terdampak bencana.
Sejumlah daerah seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, DIY, Banten, Bengkulu, Kalimantan Utara, hingga Sulawesi Selatan menyalurkan dukungan melalui mekanisme resmi BNPB.
Baca Juga: Weton Jumat Legi 5 Desember 2025 Ungkap Nasib Besar dan Fase Keberuntungan
Pemprov Jawa Timur turut mengirim 26,5 ton bantuan makanan, obat-obatan, selimut, dan perlengkapan kebersihan ke posko-posko Aceh dan Sumatera Utara.
Sektor swasta dan masyarakat juga bergerak melalui koordinasi BNPB agar distribusi bantuan tepat sasaran.
Sinergi bantuan tersebut menjadi bukti kuatnya solidaritas nasional dalam situasi darurat.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengapresiasi koordinasi lintas daerah yang dipimpin BNPB dalam penanganan bencana ini.