Ia menyebut satu pesawat Garuda baru dapat menghasilkan keuntungan jika terisi hingga 150 persen.
Abdul menggambarkan kondisi tersebut sebagai bukti ketidakseimbangan antara beban biaya dan kemampuan perusahaan mendatangkan laba.
Ia menilai situasi itu tidak akan membaik tanpa reformasi menyeluruh di manajemen dan sistem operasional.
Menutup keterangannya, Abdul meminta Direktur Utama Garuda menyampaikan tiga inisiatif utama yang akan dijalankan dalam tiga bulan ke depan.
Ia menegaskan DPR membutuhkan langkah konkret dan terukur untuk melihat efektivitas pembenahan di tubuh maskapai pelat merah tersebut. ***
Pantau terus www.Kabar24.id untuk mendapat info terbaru.