Ia menyebut satu pesawat Garuda baru dapat menghasilkan keuntungan jika terisi hingga 150 persen.
Abdul menggambarkan kondisi tersebut sebagai bukti ketidakseimbangan antara beban biaya dan kemampuan perusahaan mendatangkan laba.
Ia menilai situasi itu tidak akan membaik tanpa reformasi menyeluruh di manajemen dan sistem operasional.
Menutup keterangannya, Abdul meminta Direktur Utama Garuda menyampaikan tiga inisiatif utama yang akan dijalankan dalam tiga bulan ke depan.
Ia menegaskan DPR membutuhkan langkah konkret dan terukur untuk melihat efektivitas pembenahan di tubuh maskapai pelat merah tersebut. ***
Pantau terus www.Kabar24.id untuk mendapat info terbaru.
Artikel Terkait
Iwa Mulyawan Beberkan 8 Pilar CSR, PT BSI Ungkap Inovasi Hingga Raih Penghargaan Bergengsi ESDM
Starlink Gratis bagi Korban Banjir, Pelanggan Lama Bisa Langsung Aktif Tanpa Bayar, Cukup Tulis “Dukungan Banjir Indonesia”
Viral Surat Bupati Ngaku Tak Mampu Tangani Banjir Aceh Tengah, BNPB Ungkap Akses Darat Masih Putus
WALHI Sebut Tujuh Perusahaan Diduga Picu Bencana Ekologis Terburuk di Tapanuli