Kabar24.id - DPRD Banyuwangi kembali menyoroti sikap tertutup PT Bumi Suksesindo (BSI) dalam persoalan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Perusahaan tambang emas di Gunung Tumpang Pitu itu dinilai tidak transparan, meski telah berulang kali diminta untuk membuka data penggunaan dana CSR.
Baca Juga: Ribuan Cangkir Kopi Siap Diseduh di Banyuwangi! Festival Ngopi Sepuluh Ewu 2025 di Desa Kemiren
Ketua hearing Komisi III DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, menyebut pihaknya hanya ingin memastikan pemanfaatan dana CSR bagi masyarakat sekitar tambang.
Menurut laporan yang diterima dewan, nilai dana CSR PT BSI disebut mencapai Rp35 hingga Rp50 miliar.
Namun, hingga kini belum ada kejelasan bagaimana dana tersebut dialokasikan.
“Kalau angkanya sebesar itu, tentu harus jelas manfaatnya bagi masyarakat,” kata Michael usai hearing, Kamis 30 Oktober 2025.
Michael menegaskan, DPRD tidak menuntut bagian dari dana tersebut, melainkan meminta transparansi agar publik tahu hasilnya.
Ia bahkan menyebut masih banyak warga sekitar tambang yang belum merasakan manfaat dari kehadiran perusahaan.
“Warga masih banyak yang kesulitan, padahal dana CSR besar sekali,” ujarnya.
Sikap tertutup PT BSI membuat DPRD sering menjadi sasaran tudingan dari masyarakat dan LSM.
Menurut Michael, ada anggapan bahwa dewan diam karena mendapat keuntungan dari perusahaan tambang.
“Padahal kami justru ingin tahu dan memastikan semuanya terbuka,” tegasnya.