Kabar24.id - Di tengah meningkatnya tensi perang dagang, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akhirnya bertemu di Busan, Korea Selatan, pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Pertemuan ini menandai langkah baru dalam upaya meredakan konflik dagang antara dua raksasa ekonomi dunia.
Baca Juga: Purbaya Bebaskan Pajak Gaji Karyawan Hotel dan Restoran, Berlaku Oktober hingga Desember 2025
Keduanya tampak menunjukkan gestur damai setelah berbulan-bulan saling balas kebijakan yang mengguncang pasar global.
Pertemuan ini juga disebut sebagai puncak dari rangkaian kunjungan Trump ke Asia yang dimulai sejak akhir pekan lalu.
Baca Juga: DPR dan Pemerintah Sepakat! Biaya Haji 2026 Rp87,4 Juta, Jemaah Bayar Rp54,1 Juta
Setelah melawat ke Malaysia dan Jepang, Trump tiba di Korsel dengan misi membuka peluang kesepakatan baru dengan Beijing.
Langkah ini diharapkan dapat mengakhiri perang tarif yang sudah berlangsung lebih dari setahun.
Dalam pertemuan di Busan, Trump menyebut negosiasi ini sebagai salah satu yang paling menantang sepanjang karier politiknya.
Namun ia tetap optimistis bisa membangun kembali kepercayaan antara Washington dan Beijing.
“Saya yakin ini akan menjadi pertemuan yang sangat sukses. Tapi dia adalah negosiator yang sangat tangguh,” ujar Trump seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, Presiden Xi Jinping menilai gesekan antara dua negara besar merupakan hal yang wajar.
Menurut Xi, yang lebih penting adalah bagaimana kedua negara mengelola perbedaan dan membangun kemitraan jangka panjang.
“Adalah hal normal bagi dua negara besar untuk mengalami gesekan, tapi yang utama adalah bagaimana kita bisa terus berupaya menjadi mitra dan sahabat,” kata Xi.