“Ini harus digeser, sudah bertahun-tahun tetap 56 persen, kita harus ubah ini,” tegasnya.
Purbaya menantang daerah lain untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan strategi baru.
Ia meminta daerah tak hanya bergantung pada sektor komoditas seperti pertanian atau perdagangan.
“Kalau komoditasnya habis, Anda harus punya sumber pendapatan baru,” katanya.
Purbaya mendorong investasi jangka panjang di sektor industri dan pengembangan sumber daya manusia.
Ia juga mengingatkan agar pemerintah daerah belanja dengan cepat, tepat, dan produktif.
“Pemda harus terus menstimulasi perekonomian lewat belanja produktif,” ujarnya.
Sementara itu, Purbaya menyampaikan ekonomi Indonesia tumbuh stabil 5,12 persen di kuartal II 2025.
Inflasi tercatat 2,65 persen dan termasuk terendah di G20 dengan daya beli masyarakat tetap kuat.
Defisit APBN hanya 1,56 persen dari PDB, jauh di bawah ambang batas 3 persen.
Neraca perdagangan juga mencatat surplus 64 bulan berturut-turut dan naik 45,8 persen sepanjang tahun.
Tingkat pengangguran turun ke 4,76 persen dan kemiskinan ke 8,47 persen, terendah sejak krisis 1998. ***