Kabar24.id – Konflik antara Iran dan Israel berdampak berdampak langsung bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah konflik.
Salah satunya adalah Ali Murtado, mahasiswa asal Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Kota Qom, Iran.
Baca Juga: Usai Diperiksa 5 Jam oleh KPK, Pejabat Bank Indonesia Hery Indratno Pilih Bungkam
Setelah berhasil dievakuasi dan tiba di Tanah Air, Ali membagikan kisah menegangkan yang ia alami selama berada di Teheran, ibu kota Iran, saat konflik bersenjata pecah antara dua negara tersebut.
Pada mulanya, Ali mengetahui informasi evakuasi lewat grup WhatsApp yang isinya sesama WNI yang saat itu terjebak di wlayah konflik di Iran.
Baca Juga: Mediapreneur Talks Promedia Bakal Digelar di Banten, Bahas Tuntas Tantangan Jurnalis di Era Digital
Ia pun berangkat dari Qom untuk menuju ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran.
"Kondisi di sana cukup mencekam karena ada serangan dari Israel," kata Ali di Bandara Soekarno-Hatta kepada awak media, dikutip Rabu 25 Juni 2025.
Baca Juga: Lapas Banyuwangi Hadirkan Tes HIV Keliling, Tegaskan Komitmen Hak Kesehatan Warga Binaan
Berbeda dengan situasi di Kota Qom yang relatif tenang, Ali menggambarkan Teheran sebagai zona konflik aktif.
Ia bahkan mengaku menyaksikan langsung bagaimana masyarakat setempat memilih mengungsi demi keselamatan.
"Masyarakat Teheran itu sebagian besar keluar dari Teheran (mengungsi), mungkin mereka takut karena setiap malam ada serangan di sana," ungkapnya.
Baca Juga: Modus Fake BTS Bobol Rekening, Polisi Ungkap Hacker Malaysia Kirim 15 Ribu SMS Palsu
Meski berada di tengah ancaman, Ali bersyukur bahwa serangan Israel tidak sampai menghantam langsung wilayah Teheran, berkat sistem pertahanan udara Iran.