Komitmen tersebut, lanjut Nanik, tercermin dalam regulasi dan penganggaran yang mendukung transformasi digital.
"Komitmen mewujudkan pemerintahan digital itu ada di RPJMD. Begitu pula dengan komitmen anggaran yang diberikan. Ini yang mempengaruhi kesuksesan SPBE di Banyuwangi karena komitmen dari Bupatinya," sebutnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang hadir dalam sidang terbuka tersebut, menyambut baik hasil penelitian Nanik.
"Apa yang diungkapkan oleh Bu Nanik ini menjadi penyemangat bagi kami. Tentu, ini juga menjadi input penting untuk terus berinovasi dan memberikan kinerja terbaik kami, khususnya penguatan digitalisasi pelayanan publik," ungkapnya.
Prestasi Banyuwangi dalam SPBE juga mendapatkan apresiasi dari Presiden Joko Widodo, yang menyerahkan langsung penghargaan kepada Bupati Ipuk pada ajang Digital Government Award 2024 di Istana Negara.Penilaian SPBE tersebut melibatkan 47 indikator yang membentuk ekosistem digital di suatu instansi, dengan partisipasi 30 perguruan tinggi untuk menjamin objektivitas.
Keberhasilan Banyuwangi dalam transformasi digital diharapkan dapat menjadi model bagi kabupaten dan kota lainnya di Indonesia. "Saya kira succes history Banyuwangi ini, perlu menjadi benchmark bagi kabupaten/ kota lainnya yang ingin meningkatkan indeks SPBE sebagai sebuah masa depan pelayanan publik," tegas Nanik.
Dengan pencapaian ini, Banyuwangi tidak hanya menunjukkan kemampuan dalam mengadopsi teknologi untuk pelayanan publik, tetapi juga menjadi inspirasi nasional dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.