Puncak Carstensz dikenal sebagai salah satu gunung tersulit di dunia, baik karena medannya yang ekstrem maupun perizinan yang kompleks. Jalur pendakiannya membutuhkan waktu 7 hingga 10 hari, melewati hutan belantara, sungai, dan cuaca yang tidak menentu.
"Ketika pendaki sampai di base camp, masih harus dibutuhkan waktu 6-12 jam untuk bisa sampai di puncak. Di puncak juga tidak mudah, suhu bisa mencapai di bawah 0°C, dengan cuaca yang sering berubah secara tiba-tiba, mulai dari hujan deras, kabut tebal, hingga badai es," tulis laporan tersebut.
Meskipun ada opsi menggunakan helikopter dari Timika langsung ke base camp Lembah Kuning, cuaca tetap menjadi tantangan utama.
Puncak Carstensz merupakan bagian dari rangkaian Seven Summits, yang mencakup tujuh puncak tertinggi di setiap benua.
"Kini, Puncak Carstensz bersanding dengan Everest di Asia, Kilimanjaro di Afrika, Elbrus di Eropa, Aconcagua di Amerika Selatan, Mckinley di Amerika Utara, dan Vinson Massif di Antartika dalam The Seven Summits tersebut," tulis laporan tersebut.
Baca Juga: Ini Fakta Perjalanan Bisnis Sritex, Pernah Dipercaya Bikin Seragam Militer NATO
Reinhold Messner, pendaki legendaris asal Italia, adalah orang pertama yang mempopulerkan Puncak Carstensz sebagai bagian dari Seven Summits.
Tragedi yang menimpa Elsa Laksono dan Lilie Wijayati menjadi pengingat betapa berbahayanya pendakian ke Puncak Carstensz.
Meskipun pendakian menawarkan tantangan dan kebanggaan tersendiri, keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi para pendaki dan komunitas pendakian di Indonesia.
Baca Juga: Ribuan Karyawan Sritex Terkena PHK, Dirut Pastikan Hak Karyawan Terpenuhi
Puncak Carstensz tetap menjadi simbol keindahan alam dan tantangan ekstrem, namun juga mengingatkan kita akan pentingnya persiapan matang dan penghormatan terhadap alam.**