• Senin, 22 Desember 2025

BMKG Diduga Terkena Imbas Pemangkasan Anggaran Hingga Rp1,4 Triliun, Istana: Tidak Benar Efisiensi 50 Persen

.
- Rabu, 12 Februari 2025 | 11:34 WIB
Bantahan Istana tentang pemotongan anggaran BMKG hingga 50 persen. (BMKG)
Bantahan Istana tentang pemotongan anggaran BMKG hingga 50 persen. (BMKG)

Baca Juga: Profil Caroline Riady CEO Siloam Hospitals Group yang Viral Gara-gara Naik Helikopter Saat Pulang Kerja

Namun ia tak menyebutkan berapa nominal pemotongan anggaran untuk BMKG.

Hasan menambahkan kalau informasi dari BMKG termasuk dalam layanan publik yang tidak akan terkena efisiensi anggaran.

Ia menyebutkan ada 4 kriteria yang tidak mengalami efisiensi anggaran tersebut.

Baca Juga: Berapa Gaji Deddy Corbuzier Jadi Stafsus Menhan? Apa Saja Tugas dan Fungsinya

“Gaji pegawai, layanan dasar prioritas pegawai, layanan publik, bantuan sosial,” jelasnya.

“Jadi mitigasi bencana merupakan layanan publik yang dipastikan optimal,” tambah Hasan.

 

Kekhawatiran anggaran bisa mempengaruhi penyaluran informasi dari BMKG

Dengan dana perawatan untuk alat milik BMKG yang berkurang sampai 71 persen itu, dikhawatirkan akan memberi pengaruh pada akses informasi.

Misalnya observasi dan kemampuan mendeteksi cuaca, iklim, kualitas udara, gempa bumi, dan tsunami akan menurun.

Baca Juga: Bank Indonesia Tak Punya Wewenang Salurtkan CSR, PPATK Diminta Telusuri Aliran Dana Perry Warjiyo

Setidaknya ada sekitar 600 alat sensor yang memantau gempa bumi dan tsunami di seluruh Indonesia.

Alat yang dimiliki oleh BMKG itu sebagian besar sudah melampaui batas kelayakan, jadi memerlukan perawatan lebih.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Diangkat Jadi Stafsus Menhan di Kabinet Prabowo

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X