• Senin, 22 Desember 2025

Menteri Desa, PDTT Yandri Susanto: LSM dan Wartawan Bodrex Sering Minta Ke Kades Rp1 juta, Kalau 300 Desa jadi 300 juta, Kalah Gaji Menteri

.
- Selasa, 4 Februari 2025 | 08:31 WIB
Menteri Desa, PDTT Yandri Susanto: LSM dan Wartawan Bodrex Sering Minta Ke Kades Rp1 juta, Kalau 300 Desa jadi 300 juta, Kalah Gaji Menteri. (foto: Istimewa)
Menteri Desa, PDTT Yandri Susanto: LSM dan Wartawan Bodrex Sering Minta Ke Kades Rp1 juta, Kalau 300 Desa jadi 300 juta, Kalah Gaji Menteri. (foto: Istimewa)

Kabar24.id - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI, Yandri Susanto, menjadi sorotan publik karena ucapannya yang dinilai melecehkan profesi wartawan dan aktifis LSM. Ia melontarkan pernyataan yang kontroversial mengenai profesi wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Dalam sebuah video dengan durasi 41 detik yang tersebar di media sosial, Yandri menyebut bahwa wartawan “Bodrek” dan LSM hanya senang mencari kesalahan kepala desa.

Baca Juga: Berapa Modal yang Harus Dikeluarkan untuk Mendaftar Jadi Pangkalan Resmi Gas Elpiji 3 Kg?

“Yang paling banyak mengganggu kepala desa itu LSM dan Wartawan Bodrex, jadi mereka keliling hari ini minta sama kepala desa 1 juta, kalau 300 Desa 300 juta, kalah gaji kemendes itu,” kata Yandri dalam video yang beredar seperti dikutip dari Rakyat News.

Baca Juga: Dollar Terus Melesat dan Buat Rupiah Terperosok, Begini Cara BJ Habibie Menguatkan Rupiah Usai Krisis Moneter

Pernyataan tersebut tentunya memicu gelombang kecaman dari berbagai kalangan, termasuk dari wartawan, aktivis LSM, dan masyarakat sipil.

Apalagi, dalam ungkapannya tersebut, Yandri dinilai tidak meyematkan kata “oknum” di dalamnya.


Klarifikasi Menteri Yandri

Terkait dengan penyataannya tersebut, Rakyat.News mencoba menghubungi Menteri Yandri untuk memberikan klarifikasi terkait dengan video viral di media sosail tersebut.

Yandri kemudian menegaskan, bahwa ungkapan wartawan “Bodrek” dan LSM yang sebelumnya ia sebut adalah merupakan untuk para oknum.

Baca Juga: Dollar Terus Melesat dan Buat Rupiah Terperosok, Begini Cara BJ Habibie Menguatkan Rupiah Usai Krisis Moneter

“Sebenarnya kalau itu gak dibumbuhin atau gak disalah artikan gak viral. Jadi yang saya maksud LSM yang mengganggu pastinya Oknum,” kata Yandri kepada awak media, pada Minggu (2/2/2025).

“Kalau saya bilang semua LSM, baru saya salah. Kan ada LSM yang bagus, termasuk wartawan bodrex yang gak bodrek ya gak masuk,” tambah Yandri.

Baca Juga: Sistem SPMB Memungkinkan Siswa SMA Dapat Daftar Lintas Provinsi

Oleh karena itu, Yandri menekankan bahwa perlunya seorang wartawan untuk bekerja secara profesional dalam menjalankan profesi untuk memajukan dunia jurnalistik di Indonesia.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X