Kabar24.id - Kepolisian Daerah (Polda) Bali mengungkap dugaan kasus kriminal perampokan yang dilakukan sekelompok atau geng asal Rusia terhadap warga negara asing (WNA) Ukraina di Bali, pada Jumat, 31 Januari 2025.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Kombes Pol. Ariasandi menjelaskan kasus kriminal ini yang diduga dilakukan oleh 9 tersangka perampokan terhadap seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Ukraina berinisial LL.
Baca Juga: HIV Diprediksi Meroket Usai Kebijakan Trump, Menkes Ungkap Dampak ke Indonesia dan Langkahnya
Ariasandy mengatakan para terduga pelaku dari laporan korban berasal dari sebagian besar berasal dari Rusia, adapun dua orang lainnya berasal dari Ukraina dan Kazakhstan.
"Kalau dari pelapor memang ada melaporkan sembilan orang yang diduga WNA Rusia, Ukraina dan Kazakhstan," kata Ariasandy kepada awak media di Denpasar, Bali, pada Jumat, 31 Januari 2025.
Baca Juga: PPBD Diganti SPMB, Mendikdasmen Tegaskan Sekolah Swasta Ikut Terlibat
Terkini, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali masih mendalami peran KA (30), WNA Rusia yang diduga salah satu dari sembilan pelaku perampokan terhadap WNA Ukraina berinisial LL (48).
"Pelaku berinisial KA salah satu yang dilaporkan korban ditangkap, kebetulan berencana meninggalkan Bali menuju Dubai, kami amankan, masih kami periksa dan dalami perannya, keterlibatan dia," tegasnya.
Sebelumnya, kasus perampokan yang diduga dilakukan oleh 'Geng Rusia' kepada seorang WNA asal Ukraina berinisial LL ini menuai sorotan warganet di media sosial (medsos).
Tampak dalam sebuah rekaman video yang beredar, seorang WNA Ukraina dan sopirnya menjadi korban penculikan, dan dikabarkan aset kripto sekitar Rp3,4 miliar oleh sekelompok geng kriminal itu.
Baca Juga: Rip Current Tak Hanya Terjadi Saat Cuaca Buruk, Ini 6 Mitos dan Fakta Tentang Rip Current
Terkait hal ini, Politisi asal Bali, Ni Luh Djelantik meminta kepolisian dan pemerintah setempat bertindak lebih tegas terhadap kasus perampokan yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Badung, Bali.
Artikel Terkait
Curah Hujan Tinggi di Jawa Tengah dan Beberapa Wilayah Lain akan Dicegah dengan Modifikasi Cuaca, Ini yang Dilakukan Pemerintah
Tersangka Mutilasi di Ngawi Nangis dan Bernyanyi Saat Diperiksa, Pihak Kepolisian: Apakah Psikopat atau Tidak
Rip Current Tak Hanya Terjadi Saat Cuaca Buruk, Ini 6 Mitos dan Fakta Tentang Rip Current
PPBD Diganti SPMB, Mendikdasmen Tegaskan Sekolah Swasta Ikut Terlibat
HIV Diprediksi Meroket Usai Kebijakan Trump, Menkes Ungkap Dampak ke Indonesia dan Langkahnya