Kabar24.id - Warga Palestina dengan tegas menolak rencana pemindahan populasi yang diusulkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Mereka menegaskan tidak akan meninggalkan tanah kelahiran mereka, meskipun terus menghadapi tekanan dari Israel, sekutu utama AS.
Baca Juga: Kortastipidkor Polri Lakukan Penyidikan Kasus Korupsi Proyek Modernisasi PG Assembagoes Situbondo
Trump sebelumnya mengajukan gagasan untuk merelokasi warga Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania, dengan dalih meningkatkan stabilitas keamanan di kawasan tersebut.
Pernyataan tersebut memicu kecaman dari berbagai pihak yang menilai gagasan ini sebagai bentuk pengusiran massal.
Kritik semakin menguat mengingat kebijakan pemukiman Israel yang semakin agresif di wilayah Gaza.
Keteguhan Warga Gaza untuk Bertahan
Saqr Maqdad, seorang warga Gaza Utara, menegaskan bahwa ia tidak akan pergi, meskipun kehancuran melanda wilayahnya.
Menurutnya, setiap jengkal tanah Gaza memiliki sejarah dan kenangan yang tak tergantikan.
Baca Juga: Ini Alasan Pelaku Mutilasi Membuang Potongan Jasad Uswatun Khasanah di Tiga Kota
“Gagasan relokasi yang disebutkan Trump hanyalah angan-angan. Setelah semua yang kami alami, apakah dia pikir kami akan meninggalkan rumah kami begitu saja? Ini tanah kami, dan kami akan tetap di sini,” katanya kepada Al Jazeera, Selasa 28 Januari 2025.
Artikel Terkait
AI: Modal Minim DeepSeek Tuai Sorotan Mark Zuckerberg hingga Jensen Huang, CEO Meta maupun NVIDIA Itu Penasaran Gegara Model Ini
Ini Alasan Pelaku Mutilasi Membuang Potongan Jasad Uswatun Khasanah di Tiga Kota
Gerak Cepat Polresta Banyuwangi Tangkap Pelaku Dugaan Kekerasan dan Pengrusakan Mobil yang viral di Kabat
Kortastipidkor Polri Lakukan Penyidikan Kasus Korupsi Proyek Modernisasi PG Assembagoes Situbondo