Gus Yahya juga menilai bahwa dana infak dan sedekah memiliki fleksibilitas lebih dibandingkan zakat, sehingga kedua sumber ini dapat dimanfaatkan dengan lebih leluasa untuk mendukung program MBG.
Baca Juga: Kunjungan wisatawan di Banyuwangi capai 3,4 juta orang sepanjang 2024
Dalam kesempatan tersebut, ia menginstruksikan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) untuk mengembangkan program-program peningkatan gizi bagi siswa, seperti pemberian susu, telur, dan kacang hijau.
Selain itu, Gus Yahya menyebutkan bahwa beberapa pesantren telah dijadikan percontohan program MBG, dan ke depan diharapkan UKM di lingkungan NU dapat dilibatkan dalam pengadaan bahan makanan serta distribusinya kepada siswa dan santri.
Baca Juga: Kunjungan wisatawan di Banyuwangi capai 3,4 juta orang sepanjang 2024
Tanggapan Baznas
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Noor Achmad, juga menyatakan bahwa penggunaan dana zakat untuk program MBG memungkinkan, asalkan penerimanya termasuk dalam kategori mustahik, seperti fakir dan miskin.
“Jika dana zakat digunakan untuk anak-anak miskin dalam program ini, tentu saja bisa. Namun, seleksi penerima manfaat harus dilakukan dengan hati-hati,” ujarnya.
Artikel Terkait
Viral Koin Jagat, Akibatkan Rusaknya Beberapa Fasilitas Umum, Pemain Bisa Terancam Dipidana karena Hal Ini
Benarkah Karena Karma? Kebakaran Los Angeles Terus Menyebar dan Makan Kerugian Rp4.000 Triliun, Penyebabnya Diduga karena Kelalaian Warga
3 Fakta Terkini dari Kebakaran di LA, dari Modus Maling Nyamar Jadi Pemadam Kebakaran hingga Keajaiban Satu Rumah Aman Milik Profesor Ini
Aurelie Merasa Iba Melihat Tyler Masih Tangani Pasien usai Alami Cedera Punggung Akibat Kecelakaan di AS: Lekas Sembuh Suamiku!
Nikita Mirzani Pasrah Soal Keputusan Razman Arif Ingin Angkat Lolly Jadi Anaknya