Selanjutnya, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada pukul 13.44 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 700 meter di atas puncak. Kemudian kembali erupsi pada pukul 15.51 WIB, tetapi tidak ada yang melihatnya.
Baca Juga: Delapan desa Terdampak Parah Kerusakan Akibat Erupsi Gunung Lewotobi
Pada pukul 17.09 WIB, erupsi kembali dengan tinggi kolom abu sekitar 700 meter di atas puncak. Pada pukul 17.41 WIB, erupsi kembali dengan letusan setinggi 800 meter di atas puncak.
Ia menjelaskan bahwa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi karena Gunung Semeru masih dalam status waspada. Salah satu rekomendasi tersebut adalah masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di wilayah tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, yang berjarak delapan kilometer dari pusat erupsi.
Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di Besuk Kobokan. Ini karena awan panas dan aliran lahar dapat muncul hingga 13 kilometer dari puncak.
Dia juga mengatakan bahwa masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat juga harus memperhatikan kemungkinan awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, ada kemungkinan lahar di beberapa anak sungai Besuk Kobokan. ***
Artikel Terkait
Ini Pengakuan Harvey Moeis soal Skandal Korupsi PT Timah Usai Divonis 6,5 Tahun Penjara, Salah Satunya Pernah Terima Uang Rp23,6 Juta dari Smelter
Bolehkah Menghina Dalam Islam?
PPN Naik12 %, Bagaimana Pandangan Islam?
Universitas Jember Akan Perkuat Layanan Konseling
Erupsi Gunung Raung, Masyarakat Harap Waspada