Delapan desa Terdampak Parah Kerusakan Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Kabar24.id -- Menurut pemerintah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), erupsi gunung Lewotobi Male merusak delapan desa di dua kecamatan.


Saat dihubungi dari Kupang, Selasa, Kadis Kominfo Flores Timur Herry Lamawuran menyatakan bahwa delapan desa yang paling parah terdampak erupsi berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.

Ini disampaikan karena perkembangan terkait erupsi gunung Lewotobi Male yang terjadi pada Minggu (3/10) malam dan menewaskan banyak orang.

Dari dua kecamatan tersebut, Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Pululera, Desa Boru, Desa Boru Kedang, dan Desa Nawokote adalah yang paling terdampak oleh erupsi.

Selain itu, dua desa di Kecamatan Ile Bura, Desa Dulipali dan Desa Nobo, mengalami kematian sedikitnya sembilan orang, terdiri dari empat pria dan lima wanita.

Kanisius Laga Lajar, Agustina Luo Luon, Andreas Baha Lajar, Paskalis Yohanes GoeLajar, Theresia Toja, Yohanes Baha Buto Lajar, Yosefina Kedang, Sr. Nikolin Pajao, SSpS, dan Yohanes Witin adalah orang-orang yang meninggal dunia dan telah dievakuasi.

Dia menyatakan bahwa berdasarkan pendataan, banyak fasilitas umum yang rusak, termasuk 18 gedung TK/PAUD yang mengalami kerusakan parah akibat erupsi; satu SD, tiga SMP, dan tiga SMA/K.

Selain itu, ada tiga asrama, tiga biara, tiga kapela, dua gedung koperasi, dua bank (NTT dan BRI), dan giro dan kantor pos.

Sementara itu, material gunung meletus pada Minggu (3/11) malam menyebabkan kerusakan pada kurang lebih 2.384 unit rumah. (*)