• Senin, 22 Desember 2025

Generasi Muda Ambil Peran Literasi Keuangan Selamatkan Warga

.
- Senin, 21 Oktober 2024 | 10:00 WIB
Melalui literasi, masyarakat dapat memahami dan memilih produk jasa keuangan dan produk investasi dengan baik. Masyarakat pun terselamatkan dari berbagi hal ilegal dan menyesatkan.
Melalui literasi, masyarakat dapat memahami dan memilih produk jasa keuangan dan produk investasi dengan baik. Masyarakat pun terselamatkan dari berbagi hal ilegal dan menyesatkan.

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia tahun 2023 yang mencapai 65,43 persen, dengan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.

Lebih lanjut Mirza mengatakan, mayoritas masyarakat Indonesia sudah memiliki tabungan di bank.

Namun, di pasar modal, hanya 4 persen masyarakat Indonesia yang tahu mengenai pasar modal dan 5 persen masyarakat Indonesia yang memiliki produk di pasar modal.

 

Baca Juga: Kehabisan Uang, Pensiunan Asal Singapura Terpaksa Dideportasi dari Selatpanjang

 

Selanjutnya, 30 persen masyarakat Indonesia memahami tentang produk asuransi, namun hanya 17 persen yang sudah memiliki produk asuransi.

Dengan perkembangan literasi tersebut, ia menuturkan OJK tidak bisa sendiri untuk melakukan literasi keuangan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, penting agar para mahasiswa menjadi agen literasi untuk diri sendiri dan orang lain sehingga baik diri sendiri maupun masyarakat dapat memahami pengelolaan keuangan yang baik, paham produk-produk jasa keuangan, berinvestasi secara hati-hati, dan melakukan peminjaman secara bijak.

 

Baca Juga: Asta Bisa GP Ansor untuk Topang Asta Cita Prabowo - Gibran

 

“Memang akhirnya kami regulator harus terus melakukan pemberantasan tapi juga edukasi kepada masyarakat, bapak/ibu, adik-adik mahasiswa harus juga jadi agen literasi, jangan ikut aktivitas judi online,” ujarnya.

Mirza mengatakan Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) pada periode Januari sampai dengan 23 September 2024 menemukan dan menghentikan 2.500 entitas pinjaman online ilegal dan 241 penawaran investasi ilegal di sejumlah situs dan aplikasi yang berpotensi merugikan masyarakat.

Selain itu, OJK telah memblokir hingga 8 ribu rekening yang diduga terkait dengan transaksi judi daring (judi online/judol) per 30 Agustus 2024.

Halaman:

Editor: Ahmad Syaifuddin

Sumber: ANTARA

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X