Warga berkumpul di atap rumah sambil berusaha saling menenangkan.
Tangis dan kepanikan mewarnai malam ketika air semakin meninggi.
Saat pagi datang, rumah dan sawah terlihat terkubur lumpur.
Motor, mobil, dan perabotan warga tertimbun dalam endapan tebal.
Alur sungai tampak berubah seperti bergeserdari jalurnya semula.
Kondisi kampung tampak seperti baru melewati bencana Tsunami. ***
Artikel Terkait
Warga Probolinggo yang Terdampak Banjir Bandang Mendapat Bantuan
Tragedi Banjir Bandang Agam: 74 Tewas, 2.500 Mengungsi, 78 Hilang
Banjir Bandang di Sumatera Tanggung Jawab Siapa?
IFG Gandeng BNPB Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar