Kabar24.id - Dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus hilangnya dan tewasnya Alvaro Kiano Nugroho kembali mencuat setelah sang nenek, Sayem, mengungkap adanya alibi yang dinilai janggal dari keluarga pelaku.
Alvaro merupakan bocah yang ditemukan meninggal dunia di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Minggu, 23 November 2025 setelah dilaporkan hilang sejak Maret 2025.
Baca Juga: Ekonom Bongkar Wacana Redenominasi: Tak Mendesak dan Dinilai Hanya Pengalihan Isu
Penemuan jasad tersebut membuat polisi kemudian menetapkan ayah tiri korban sebagai pelaku dan menangkapnya.
Namun menurut Sayem, ada anggota keluarga lain yang diduga mengetahui kejadian tersebut sejak awal.
Baca Juga: Pasar Jajanan Jadoel Jadi Magnet Baru Wisata Ijen Banyuwangi, Begini Suasananya
Ia menyebut seorang anggota keluarga pelaku sempat memberikan alasan ketika tetangga mencium bau mencurigakan dari arah rumah tempat kejadian.
"Katanya bukan, itu mah bangkai anjing. Jadi keluarganya terlibat semua," ujar Sayem kepada wartawan pada Senin, 24 November 2025.
Baca Juga: Dana Desa 2026 Turun Drastis, Ini Rata-Ratanya Setelah Dikurangi Anggaran KDMP
Sayem menilai pernyataan tersebut menjadi tanda bahwa ada pihak lain di dalam lingkaran keluarga pelaku yang mengetahui hal sebenarnya dan mencoba menutupinya.
Kasus ini mencuat setelah polisi memastikan bahwa jasad yang ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka di Kali Cilalay, Bogor, Jawa Barat adalah Alvaro.
Baca Juga: Dana Desa 2026 Turun Drastis, Ini Rata-Ratanya Setelah Dikurangi Anggaran KDMP
Proses identifikasi disebut masih menunggu pemeriksaan DNA untuk memastikan kecocokannya dengan keluarga korban.
Jasad itu ditemukan dalam posisi terbungkus plastik dan diikat pada bagian pohon dekat sungai agar tidak hanyut terbawa arus.
Artikel Terkait
Dana Jumbo Rp10 Triliun Siap Digelontorkan ke Ekraf 2026, Tenaga Kerja dan Investasi Melonjak
Pasar Jajanan Jadoel Jadi Magnet Baru Wisata Ijen Banyuwangi, Begini Suasananya
Ekonom Bongkar Wacana Redenominasi: Tak Mendesak dan Dinilai Hanya Pengalihan Isu