• Senin, 22 Desember 2025

Ekonom Bongkar Wacana Redenominasi: Tak Mendesak dan Dinilai Hanya Pengalihan Isu

.
- Selasa, 25 November 2025 | 04:57 WIB
Foto ilustrasi - Ekonom Anthony Budiawan soroti rencana redenominasi.  (Unsplash/Mufid Majnun)
Foto ilustrasi - Ekonom Anthony Budiawan soroti rencana redenominasi. (Unsplash/Mufid Majnun)

Baca Juga: Cara Menghasilkan Uang dari Facebook Profesional, Simak Syarat dan Panduannya

Selain itu, Anthony menilai penyebab utama pelemahan rupiah berasal dari masalah fundamental ekonomi.

Ia menyebut defisit transaksi berjalan menjadi faktor dominan dalam pelemahan rupiah yang terjadi sejak 2012.

Jika kondisi fundamental tidak diperbaiki, Indonesia dinilai akan terus mengalami tekanan mata uang.

Anthony juga menyampaikan potensi dampak lanjutan dari redenominasi, mulai dari kenaikan harga hingga pembulatan harga pasar.

Menurutnya, dampak ini tidak sepenuhnya tercermin dalam indeks harga konsumen.

Ia menilai kondisi tersebut berpotensi menekan daya beli kelompok menengah bawah dan memperbesar angka kemiskinan.

Anthony kemudian mempertanyakan motif di balik kembalinya wacana redenominasi ke publik.

Ia menilai isu tersebut berpotensi hanya menjadi pengalihan agenda.

“Banyak sekali sesuatu itu hanya untuk pengalihan-pengalihan, ada sesuatu yang dilempar ke publik hanya untuk pengalihan,” katanya.

Jika beleid ini benar-benar akan dijalankan, prosesnya dinilai membutuhkan waktu sangat panjang.

Anthony memperkirakan minimal 10 tahun diperlukan mulai dari penyusunan undang-undang hingga implementasi teknis.

Ia juga menegaskan bahwa redenominasi tidak memberikan keuntungan nyata bagi perekonomian nasional.

Sementara itu, Bank Indonesia memberikan sinyal bahwa wacana ini masih jauh dari proses pelaksanaan.

Menurut Anthony, pernyataan BI tersebut menunjukkan bahwa pembahasan redenominasi belum masuk tahap serius. ***

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X