Nilai investasi proyek diperkirakan mencapai US$ 1 sampai 1,5 miliar di luar pembangunan smelter.
MDKA menargetkan tahap feasibility study dapat selesai dalam tahun ini agar transisi dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah dapat dilakukan tanpa jeda operasional.
Di sisi lingkungan, BSI menegaskan komitmen reklamasi melalui hidroseeding dan penanaman vegetasi dasar untuk menjaga topsoil.
Perusahaan juga menyampaikan telah menyiapkan Jaminan Reklamasi dan Rencana Penutupan Tambang sesuai ketentuan pemerintah.
Biaya reklamasi di Jawa Timur pada 2025 sekitar Rp 154 juta per hektare, namun BSI menerapkan standar lebih tinggi di kisaran Rp 200 sampai 240 juta per hektare.
Dari total 67,5 hektare lahan reklamasi, sebanyak 41 hektare telah disetujui ESDM dan sisanya masih dalam tahap penanaman dan perawatan.
Perusahaan menargetkan tambahan reklamasi sebesar 11,62 hektare pada tahun ini. ***
Untuk selalu memantau berita terbaru, ikuti terus Kabar24.id.
Artikel Terkait
Warga Pesanggaran Tegas Tolak Tambang Emas PT Bumi Suksesindo, Bentangkan Spanduk: Kalian Keruk Gunung, Kami yang Tertimbun Derita
Ini Daftar Enam Tambang Emas Terbesar di Indonesia
Boy Thohir Borong 1,3 Juta Saham EMAS, Optimistis Prospek Tambang Pani