Kabar24.id - Puluhan warga Pesanggaran yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Selamatkan Tumpang Pitu menggelar aksi menolak tambang emas PT Bumi Suksesindo di lapangan Desa Sumbermulyo.
Aksi tersebut berlangsung pada Rabu 12 November 2025 di Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi.
Massa aksi memasang spanduk besar bertuliskan Kalian Keruk Gunung, Kami yang Tertimbun Derita sebagai bentuk penegasan sikap mereka terhadap aktivitas tambang di Gunung Tumpangpitu.
Spanduk itu diletakkan di samping bak truk yang dipasangi perangkat sound system untuk menguatkan orasi dan seruan warga.
Baca Juga: Blibli Store Central Park Hadirkan Pengalaman Premium Lewat The New Apple Shop
Warga membawa berbagai poster yang meminta penghentian eksploitasi tambang karena dinilai menimbulkan kerusakan ekologis.
Mereka menyoroti kerusakan hutan di kawasan selatan Banyuwangi akibat aktivitas penambangan.
Baca Juga: Hearing Tambang Emas, DPRD Banyuwangi Nilai PT Bumi Suksesindo Gagap Data dan Tak Transparan
Warga juga menyampaikan kekhawatiran atas berkurangnya sumber air di desa sekitar.
Ancaman bencana longsor disebut menjadi salah satu risiko terbesar dari kegiatan penambangan yang terus berlangsung.
Ketua Aliansi Setia Nawaksara Indonesia, Raden Teguh Firmansyah, hadir memberikan orasi dalam aksi tersebut.
Ia menyatakan bahwa warga Pesanggaran telah lama merasakan dampak negatif pertambangan.
Menurutnya, tambang tidak berpihak pada kelestarian lingkungan yang menjadi penopang hidup masyarakat.
Artikel Terkait
Mendagri Tito Setujui Penjualan Saham Tambang Emas Tumpang Pitu Milik Pemkab Banyuwangi
Pengelola Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Diduga Tertutup soal Dana CSR
Warga Kecewa, Perwakilan PT BSI Tak Mampu Jawab Tuntutan Soal Tambang Emas
Hearing Tambang Emas, DPRD Banyuwangi Nilai PT Bumi Suksesindo Gagap Data dan Tak Transparan