Raden Teguh menyampaikan bahwa aksi ini bukan penolakan terhadap pembangunan.
Ia menegaskan bahwa warga ingin menyelamatkan masa depan Banyuwangi melalui pelestarian Gunung Tumpangpitu.
Gunung tersebut disebut sebagai sumber kehidupan bagi ribuan warga di wilayah selatan.
Ia menilai kerusakan gunung akan berujung pada penderitaan masyarakat sekitar.
Dalam orasinya, Raden Teguh meminta pemerintah daerah turun tangan meninjau ulang izin pertambangan PT BSI.
Ia juga mendesak pemerintah pusat ikut terlibat dalam evaluasi izin pertambangan tersebut.
Menurutnya, pembangunan ekonomi tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan lingkungan hidup.
Warga berharap pemerintah memberikan solusi yang berpihak pada keseimbangan alam.
Aksi tersebut berjalan dengan pengawalan aparat keamanan setempat.
Sejumlah perwakilan warga bergantian menyampaikan pendapat mengenai dampak tambang.
Mereka menekankan pentingnya menjaga gunung sebagai benteng alami wilayah selatan.
Aksi ini ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap penolakan tambang.
Warga berjanji akan terus memperjuangkan keselamatan lingkungan mereka.
Untuk selalu memantau berita terbaru, ikuti terus Kabar24.id.
Artikel Terkait
Mendagri Tito Setujui Penjualan Saham Tambang Emas Tumpang Pitu Milik Pemkab Banyuwangi
Pengelola Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Diduga Tertutup soal Dana CSR
Warga Kecewa, Perwakilan PT BSI Tak Mampu Jawab Tuntutan Soal Tambang Emas
Hearing Tambang Emas, DPRD Banyuwangi Nilai PT Bumi Suksesindo Gagap Data dan Tak Transparan