Ia menilai bahwa arah pemberitaan dan wacana publik kini sudah beralih dari substansi ke permainan citra politik.
Pertanyaan besar pun muncul: apakah jika kasus ini sampai ke pengadilan, Presiden Jokowi akan menunjukkan ijazah aslinya?
Acep menduga persidangan hanya akan berjalan dengan bukti in absentia, tanpa kehadiran bukti fisik yang memadai.
“Kalau itu tidak terjadi, hukum akan mandek dan politik akan mengambil alih,” ujarnya.
Ia juga menyinggung bahwa jika ijazah yang beredar di publik hanyalah fotokopi, maka penilaian publik terhadap keaslian dokumen itu akan sangat mudah ditebak.
“Bahkan, kodok pun bisa menilai foto di ijazah itu Jokowi atau bukan,” katanya dengan sindiran tajam.
Namun bagi Acep, politik tidak lagi mengandalkan kejernihan pandangan dan akal sehat, melainkan permainan wajah tanpa malu.
“Politik hari ini telah menjadi sistem yang rizomatik, menjalar ke segala arah tanpa pusat yang jelas,” ucapnya.
Ia menilai fenomena itu sebagai gambaran nyata dari politik Indonesia yang penuh paradoks dan permainan simbolik.
Acep menutup pandangannya dengan menyebut bahwa kasus Roy Suryo cs hanyalah satu simpul dari sistem politik yang semakin gelap dan bercabang. ***
Untuk selalu memantau berita terbaru, ikuti terus Kabar24.id.
Artikel Terkait
Pramono Anung Janjikan Seluruh Biaya Korban Ledakan SMAN 72 Ditanggung Pemprov DKI
Falsafah Suguh, Gupuh, Lungguh Hidup di Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi
Shell Indonesia Luncurkan Shell Helix Ultra Terbaru, Pelumas Premium dengan Teknologi Shell PurePlus