Meski tidak ada korban jiwa, puluhan rumah, fasilitas umum, dan akses jalan dilaporkan rusak akibat derasnya arus banjir.
Daeng menegaskan, proses pendataan kerusakan masih berlangsung dan prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi.
Bencana juga terjadi di wilayah lain di Jawa Barat.
Banjir melanda Kota Bandung pada Sabtu, 25 Oktober 2025, menggenangi puluhan rumah di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar.
Air baru surut keesokan harinya, sementara warga masih membersihkan sisa lumpur di permukiman.
Di Kabupaten Bandung Barat, dua desa di Kecamatan Lembang dan dua desa di Kecamatan Cipongkor mengalami longsor.
Sebanyak 30 kepala keluarga terdampak dan sebagian mengungsi ke rumah kerabat.
Selain merusak puluhan rumah, longsor juga menghambat akses menuju SD Negeri Cantrawang.
Bencana serupa juga meluas hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Banjir melanda Grobogan, Demak, dan Kota Semarang, dengan genangan mencapai 120 cm di beberapa titik.
Di Demak, banjir sejak 24 Oktober 2025 merendam 11 desa dan merusak lebih dari 200 rumah, sejumlah fasilitas ibadah, dan puluhan hektar sawah.
Sementara di Jawa Timur, genangan air dilaporkan terjadi di Lumajang, Nganjuk, dan Jember.
BPBD setempat masih menyiagakan tim untuk mengantisipasi banjir susulan meski air mulai surut.
BMKG memperingatkan bahwa potensi hujan sedang hingga lebat masih akan terjadi di sebagian besar wilayah Jawa dalam beberapa hari ke depan.
Pemerintah daerah diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir dan tanah longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu.***
Artikel Terkait
Guru Besar UNEJ Dorong Transformasi Keuangan Berkelanjutan untuk Bisnis Tangguh
Menkeu Purbaya Siap Tambah Denda Mafia Baju Bekas, Sebut Penolak Kebijakan Sebagai Pelaku
Saat Gaya Ceplas-Ceplos Menkeu Purbaya Dinilai Koboy tapi Dongkrak Kepercayaan Publik