28 BUMN Berkolaborasi Wujudkan Komitmen Hijau di Likupang

Kabar24.id - Sebanyak 28 BUMN berkolaborasi dalam program TJSL BUMN Olah Sampah di Likupang sebagai wujud nyata komitmen hijau dan dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan.

Program ini merupakan inisiatif Kementerian BUMN sejak tahun 2022 yang kini bertransformasi menjadi Badan Pengaturan (BP) BUMN.

Baca Juga: Mahfud MD Desak KPK Telusuri Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh

Tujuannya adalah mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.

BP BUMN menunjuk Indonesia Financial Group (IFG) sebagai Project in Charge (PIC) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebagai Co-PIC dalam menjalankan program ini.

Baca Juga: Isu Tak Saling Sapa Purbaya vs Luhut Mencuat, Berawal dari Utang Whoosh hingga Family Office

Sebanyak 26 BUMN lainnya turut terlibat dalam kerja sama lintas sektor ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Program Kolaborasi Olah Sampah BUMN di Likupang dibagi dalam dua tahap untuk menjamin hasil yang berkelanjutan.

Tahap pertama berlangsung pada 2022 hingga 2023 dengan fokus pada penyediaan sarana dasar pengelolaan sampah dan edukasi lingkungan.

Pada tahap ini juga dibangun Rumah Bakti BUMN di Desa Likupang yang kini berfungsi sebagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.

Tahap kedua yang berlangsung dari 2023 hingga 2025 diarahkan pada peningkatan kapasitas masyarakat dan pengembangan ekonomi sirkular.

Beberapa kegiatan di antaranya adalah revitalisasi gazebo di Pantai Paal, penyediaan mesin olah sampah, serta pelatihan teknis dan kewirausahaan di Rumah Bakti BUMN.

Program ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs poin 11, 12, dan 13 yang berfokus pada kota berkelanjutan, konsumsi bertanggung jawab, dan aksi terhadap perubahan iklim.