• Senin, 22 Desember 2025

Bukan Desa Biasa, Kemiren Banyuwangi Ini Raih Penghargaan Kelas Dunia

.
- Minggu, 19 Oktober 2025 | 05:51 WIB
Perwakilan Desa Kemiren, Muhamad Nanda Al Hakim Akbar (tengah) foto bersama dengan perwakilan Kemenparekraf. (Foto: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi)
Perwakilan Desa Kemiren, Muhamad Nanda Al Hakim Akbar (tengah) foto bersama dengan perwakilan Kemenparekraf. (Foto: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi)

 

Kabar24.id - Banyuwangi kembali mencatat sejarah di panggung dunia.

Desa Wisata Osing Kemiren resmi menyabet penghargaan The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025 dari Organisasi Pariwisata Dunia PBB atau UN Tourism.

Penghargaan ini diserahkan langsung dalam ajang Best Tourism Villages by UN Tourism - 2025 Ceremony & Third Annual Network Meeting di Huzhou, Tiongkok, pada Jumat (17/10/2025).

Baca Juga: Harris Turino: Purbaya Wakili Kapitalisme Negara, Sri Mulyani Kapitalisme Swasta

Kemiren menjadi satu-satunya desa di Indonesia yang berhasil menembus daftar pemenang setelah bersaing dengan 270 desa wisata dari 65 negara.

Namun di balik gelar prestisius itu, ada pesan penting yang disampaikan dunia: desa kecil bisa mendunia jika mampu menjaga budaya dan alamnya.

Baca Juga: Bupati Ipuk Semangati Ribuan Penari Gandrung Sewu 2025: Kalian Adalah Pahlawan Budaya Bagi Banyuwangi

Delegasi Indonesia yang menerima penghargaan terdiri dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hariyanto, bersama perwakilan Desa Kemiren, Muhamad Nanda Al Hakim Akbar.

Menurut Nanda, keberhasilan ini bukan hanya hasil kerja pemerintah, tetapi buah kolaborasi antara warga, pelaku usaha lokal, dan dukungan pemerintah daerah.

“Penghargaan ini kami persembahkan untuk masyarakat Kemiren yang terus menjaga warisan budaya Suku Osing,” ujarnya di sela acara di Tiongkok.

Desa Kemiren memang dikenal kaya tradisi. Setiap tahun, berbagai festival digelar untuk menjaga identitas budaya, mulai dari Festival Ider Bumi, Festival Mepe Kasur, hingga Ngopi Sepuluh Ewu yang mengundang ribuan pecinta kopi dari berbagai daerah.

Konsistensi dalam menjaga tradisi dan kelestarian lingkungan membuat Kemiren dinilai sejalan dengan misi UN Tourism, yakni menjadikan pariwisata sebagai alat pembangunan berkelanjutan.

Program Best Tourism Villages ini sendiri menilai desa-desa di seluruh dunia berdasarkan kemampuan menjaga budaya, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyebut penghargaan ini sebagai bukti nyata kekuatan gotong royong masyarakat desa.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X