• Senin, 22 Desember 2025

Ramai Utang Whoosh, Luhut Binsar Pandjaitan Tegaskan Tak Pernah Minta Jatah APBN

.
- Jumat, 17 Oktober 2025 | 06:38 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan tegaskan utang Whoosh tak pakai APBN, tunggu Keppres restrukturisasi.
Luhut Binsar Pandjaitan tegaskan utang Whoosh tak pakai APBN, tunggu Keppres restrukturisasi.

Luhut juga menyinggung pihak-pihak yang dinilainya tidak memahami data namun kerap berkomentar soal Whoosh.

“Kenapa terus bilang nanti Whoosh akan dikaitkan dengan South China Sea? Kadang-kadang saya nggak ngerti, bicara,” ucapnya.

Ia mengingatkan agar publik lebih berhati-hati dalam memberikan komentar tanpa dasar data yang jelas.

“Kalau nggak ngerti datanya, jangan komentar dulu. Cari datanya dulu, baru berkomentar. Atau mungkin cari popularitas murahan ya silakan,” sindirnya.

Sementara itu, Menkeu Purbaya sebelumnya menegaskan bahwa utang Whoosh sepenuhnya menjadi tanggung jawab Danantara sebagai induk usaha proyek tersebut.

“Ini KCIC di bawah Danantara. Mereka sudah punya manajemen sendiri,” ujar Purbaya dalam media gathering di Bogor pada 10 Oktober 2025.

Menurutnya, Danantara sudah memiliki sumber pendapatan sendiri dengan rata-rata dividen Rp80 triliun per tahun yang bisa digunakan untuk menutup kewajiban proyek.

“Harusnya mereka kelola dari situ, jangan ke kita lagi. Kalau enggak ya semua ke kita lagi termasuk dividennya,” katanya.

Purbaya juga menegaskan pentingnya pemisahan tanggung jawab antara sektor swasta dan pemerintah.

“Kalau untung di swasta, jangan waktu rugi minta ke pemerintah,” ujarnya.

Sementara Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan pihaknya telah menyiapkan dua opsi penyelesaian utang Whoosh.

Opsi pertama adalah menambah penyertaan modal agar perusahaan bisa mandiri secara finansial.

Opsi kedua adalah menyerahkan infrastruktur Whoosh menjadi milik pemerintah sebagaimana sistem pada kereta api umum.

“Dua opsi ini sedang kita tawarkan dan bahas,” kata Dony pada 9 Oktober 2025.

Dony juga menyebut keberadaan Whoosh telah memberikan dampak positif terhadap ekonomi dengan mempercepat waktu tempuh Jakarta–Bandung dan meningkatkan mobilitas masyarakat.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X