Ia mengaku sudah beberapa kali mengajukan audiensi ke Bareskrim, namun selalu ditolak dengan berbagai alasan.
Baca Juga: Perempuan Ini Ungkap Liku-Liku Jadi Ahli Gizi Program MBG, Akhirnya Pamit Resign
Kondisi ini menurutnya menimbulkan kesan ada sesuatu yang ditutupi dalam penanganan kasus kematian Arya Daru.
Nicholay bahkan menyebut kasus ini berpotensi menjadi “dark case” jika tidak segera diusut tuntas.
Salah satu poin penting yang mereka angkat adalah soal temuan alat kontrasepsi dalam penyelidikan polisi.
Temuan tersebut sempat memunculkan spekulasi negatif di masyarakat.
Nicholay menegaskan bahwa barang itu adalah milik istri Arya, Meta Ayu, bukan pihak lain.
Ia meminta framing negatif pasca temuan itu segera dihapus agar nama baik Arya tidak tercemar.
Keluarga juga menyoroti rencana penugasan Arya ke KBRI Finlandia yang sudah dipersiapkan sebelum tragedi terjadi.
Semua dokumen perjalanan keluarga disebut telah lengkap sebelum Arya ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada 7 Juli 2025.
Keluarga berharap DPR, Komnas Perempuan, LPSK, dan lembaga terkait ikut mendorong agar kasus ini benar-benar diselidiki dengan transparan.
Dalam kesempatan berbeda, Meta Ayu untuk pertama kali tampil ke publik sejak kematian suaminya.
Ia menyampaikan kesedihan mendalam dan berharap Presiden RI hingga Kapolri turun tangan mengawal kasus kematian Arya.
Meta menggambarkan Arya sebagai pribadi sabar dan penuh kebaikan yang telah memberi banyak arti bagi keluarga, rekan, dan sahabat.
Hingga berita ini terbit, belum ada tanggapan resmi dari otoritas terkait setelah audiensi keluarga Arya Daru di DPR RI. ***
Artikel Terkait
Update Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Kompolnas Ungkap Hasil Autopsi
Misteri Kematian Diplomat Muda, Polisi Sebut Arya Daru Dua Kali Coba Panjat Rooftop Sebelum Ditemukan Tewas
Polisi Sebut Arya Daru Sudah Berniat Bunuh Diri Sejak 2013 Sempat Konsultasi ke Lembaga Amal
Istri Diplomat Arya Daru Muncul di Publik, Minta Transparansi dan Hentikan Framing Negatif