• Senin, 22 Desember 2025

Saat Jabatan Tak Lagi Jadi Jaminan, Indrawan Nugroho Ingatkan Job Aman Bukan Berarti Karier Mapan

.
- Senin, 25 Agustus 2025 | 05:42 WIB
CEO Corporate Innovation Asia (CIAS) sekaligus influencer kenamaan, Dr. Indrawan Nugroho. (YouTube.com / Dr Indrawan Nugroho)
CEO Corporate Innovation Asia (CIAS) sekaligus influencer kenamaan, Dr. Indrawan Nugroho. (YouTube.com / Dr Indrawan Nugroho)

Baca Juga: Prabowo Sediakan Rp1.376 Triliun untuk Bansos, Makan Bergizi Gratis hingga Subsidi Energi

Kondisi tersebut, kata Indrawan, membuat banyak orang masih memiliki pekerjaan tetapi kehilangan arah. 

“Kita masih hadir, tapi hilang semangat. Kita menyelesaikan tugas, tapi kehilangan rasa,” jelasnya.

Baca Juga: Prabowo Sediakan Rp1.376 Triliun untuk Bansos, Makan Bergizi Gratis hingga Subsidi Energi

Indrawan menggambarkan situasi itu seperti orang yang menggenggam batu di tanah yang sedang bergeser. 

Banyak pekerja merasa aman dengan gaji, jabatan, dan fasilitas. Namun, rasa aman itu bisa runtuh sewaktu-waktu.

Baca Juga: Prabowo Sediakan Rp1.376 Triliun untuk Bansos, Makan Bergizi Gratis hingga Subsidi Energi

“Yang lebih penting bukan pada apa yang kita pegang, tapi bagaimana kita berdiri. Apakah kita punya fondasi berdiri yang cukup kuat untuk bertahan, bahkan saat tanah di bawah kaki mulai goyah,” ungkap Indrawan.

Sebagai contoh, Indrawan menyoroti kejatuhan platform Evernote, aplikasi pencatat digital itu dulunya populer dan direkomendasikan banyak profesional, tetapi kini tersisih. 

Baca Juga: Prabowo Sediakan Rp1.376 Triliun untuk Bansos, Makan Bergizi Gratis hingga Subsidi Energi

Kompetitornya, seperti Obsidian dan Google Keep, justru kini dinilai melesat karena lebih adaptif.

CEO CIAS itu menilai, kasus Evernote bukan sekadar soal teknologi, melainkan tentang kecepatan membaca arah perubahan. 

Baca Juga: Prabowo Sediakan Rp1.376 Triliun untuk Bansos, Makan Bergizi Gratis hingga Subsidi Energi

“Ini bukan hanya sekadar soal fitur, tapi soal kecepatan membaca arah dan keberanian untuk menyesuaikan diri,” terang Indrawan.

Indrawan lantas menyebut, hal yang sama berlaku bagi individu. Kecepatan beradaptasi lebih menentukan masa depan dibandingkan senioritas atau prestasi masa lalu. 

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X