• Senin, 22 Desember 2025

Analisis Kriminolog Forensik: Ada Tanda-Tanda Tak Wajar di Balik Kematian Arya Daru

.
- Jumat, 18 Juli 2025 | 17:44 WIB
Analisis Kriminolog Forensik: Ada Tanda-Tanda Tak Wajar di Balik Kematian Arya Daru
Analisis Kriminolog Forensik: Ada Tanda-Tanda Tak Wajar di Balik Kematian Arya Daru

 

Kabar24.id - Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan tengah menjadi sorotan publik. 

Sebelumnya diketahui, Arya Daru Pangayunan ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya pada 8 Juli 2025 lalu. 

Baca Juga: PWI Ciayumajakuning Tegaskan Pengusiran Wartawan Bukan Soal Aset, Tapi Upaya Bungkam Kritik

Penemuan jasadnya menggegerkan publik karena kondisi mengenaskan dengan wajah tertutup rapat oleh lakban.

Terkini, Ahli Kriminolog Forensik, Reza Indragiri memberikan analisis awal terkait penyebab meninggalnya Arya yang sempat ditemukan tewas dengan kepala tertutup lakban.

Baca Juga: Inilah Profil dan Kekayaan Paiman Raharjo yang Dituding Terlibat Ijazah Palsu Jokowi, Punya Harta Rp65 Miliar dan Tanpa Utang Sepeserpun

Dalam keterangannya di kanal YouTube HOTROOM Metro TV yang tayang Kamis, 17 Juli 2025, Reza menyinggung kemungkinan Arya mengalami kondisi yang disebut asfiksia, yaitu kematian akibat kekurangan oksigen di saluran pernapasan.

"Ketika saya menyimak pemberitaan bahwa almarhum meninggal dengan muka tertutup lakban, maka saya seketika teringat istilah 'asfiksiasi' yaitu seseorang meninggal akibat pasokan oksigennya yang habis di saluran pernapasan," kata Reza.

Baca Juga: Viral!! SD di Kudus Hanya Dapat Satu Siswa Baru 2025/2026, Guru Sebut Tiga Tahun Terakhir Terus Menurun

Melihat hal itu, Reza menyebut penyebab kematian Arya ada tanda-tanda yang tak wajar atau bukan karena hal yang bersifat alami, seperti asma atau penyakit paru lainnya. 

Reza menilai, kondisi wajah tertutup lakban mengindikasikan adanya unsur non-alami.

Baca Juga: Gubernur Jabar Nonaktifkan Kepsek SMAN 6 Garut Terkait Dugaan Perundungan Siswa

"Dengan segala hormat, tampaknya bukan yang satu ini. Kenapa? Karena sekali lagi muka tertutup lakban. Jadi bukan sesuatu yang sifatnya alami dan wajar," terangnya.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X