Brussels, kabarA24.id – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan kabar penting terkait pencapaian perundingan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa.
Setelah lebih dari satu dekade negosiasi, Prabowo bekerja cepat sehingga kedua pihak akhirnya menyepakati Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang akan menjadi kerangka kerja sama perdagangan bebas antara kedua kawasan.
Baca Juga: Sound Horeg di Pati Berganti Nama Jadi Sound Karnaval, Ini Aturan dan Batasannya
Dalam pernyataan kepada wartawan usai pertemuannya dengan Presiden Komisi Eropa di Brussels, Minggu (13/7), Prabowo menekankan bahwa hampir semua tarif perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa akan menjadi nol persen.
“Setelah 10 tahun negosiasi, hari ini kita tembus, breakthrough. Semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan. Jadi kita sudah punya sekarang Perjanjian Komprehensif Ekonomi — Partnership Agreement antara Indonesia dan Uni Eropa, yang ini sebetulnya nanti adalah menjadi free trade agreement ya,” ujar Prabowo.
Baca Juga: Menkes Sebut Jemaah Haji Indonesia yang Wafat Berjumlah 446 Jemaah, Menurun dari Tahun 2024
“Hampir semua tarif kita sudah selesai ya, hampir semuanya 0%. Jadi ini saya katakan terobosan baru.”
Prabowo menegaskan bahwa perjanjian ini membuka akses yang sangat besar bagi Indonesia ke pasar Uni Eropa, yang memiliki populasi ratusan juta jiwa dan kekuatan ekonomi besar di tingkat global.
Baca Juga: CFD Jalan A. Yani Hidup Lagi, Ipuk: Warga Bisa Santai, Sehat, dan Layanan Lengkap Sekaligus
“Uni Eropa pasar yang sangat besar, jumlah penduduk 460 juta lebih. Total GDP mereka sangat besar, perdagangan mereka juga sangat besar,” jelasnya.
Ia menilai pencapaian ini menjadi momen penting dan strategis di tengah situasi dunia yang penuh ketidakpastian. Dengan terwujudnya CEPA, Indonesia memiliki alternatif mitra dagang yang kuat dan dapat diandalkan.
Baca Juga: CFD Jalan A. Yani Hidup Lagi, Ipuk: Warga Bisa Santai, Sehat, dan Layanan Lengkap Sekaligus
“Alhamdulillah suatu peristiwa bersejarah. Kita dalam keadaan ketidakpastian dunia sekarang, kita punya alternatif-alternatif yang kuat.”
Saat ditanya tentang waktu penandatanganan dan ratifikasi perjanjian, Prabowo menjawab bahwa hal itu membutuhkan waktu, namun berharap prosesnya tidak akan berlangsung lama.
Artikel Terkait
Menkes Sebut Jemaah Haji Indonesia yang Wafat Berjumlah 446 Jemaah, Menurun dari Tahun 2024
360 Ribu Ton Bansos Beras Akan DIsalurkan Oleh Pemerintah, Mentan Ingatkan Pengawasan Ketat dan Siap Tindak Tegas Bentuk KecuranganĀ
Sound Horeg di Pati Berganti Nama Jadi Sound Karnaval, Ini Aturan dan Batasannya