Dirut Super Air Jet Ungkap Penyebab Delay usai Viral Ridwan Kamil Protes Pesawat Tak Kunjung Lepas Landas di Bali

Kabar24.id - Maskapai penerbangan domestik di Indonesia, Super Air Jet resmi menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan penerbangan IU-745 dari Bali menuju Jakarta yang terjadi pada Jumat, 11 Juli 2025. 

Dalam penerbangan tersebut, tercatat ada 172 penumpang, salah satunya adalah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Baca Juga: Banyuwangi Hidupkan Lagi Car Free Day, Jalan A. Yani Bebas Kendaraan Mulai 13 Juli 2025

Insiden keterlambatan ini sempat menjadi sorotan sebagian publik setelah Ridwan Kamil kedapatan sempat memprotes keras kepada petugas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. 

Momen tersebut kemudian sempat terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial (medsos).

Baca Juga: Piala Presiden 2025: Dedi Mulyadi Tegaskan Jawa Barat Menang Lewat Semangat Sportivitas

Menanggapi kejadian ini, Direktur Utama (Dirut) Super Air Jet, Ari Azhari menjelaskan delay terjadi akibat adanya penyesuaian rotasi pesawat dari rute sebelumnya. 

Penyesuaian ini, lanjut Ari, dilakukan demi menjamin keselamatan dan kenyamanan penerbangan.

Baca Juga: Dari QQ hingga WeChat dan Fortnite: Kisah Sukses Ma Huateng Bangun Tencent Jadi Raksasa Digital Dunia

"Langkah dilakukan untuk memastikan operasional penerbangan berjalan secara aman dan nyaman sesuai standar yang berlaku. Keputusan ini merupakan upaya terbaik yang dapat ditempuh dalam kondisi tersebut," ujar Ari dalam keterangan resminya, pada Sabtu, 12 Juli 2025.

Ari menjelaskan, penerbangan IU-745 akhirnya dapat diberangkatkan kembali pada keesokan harinya, Sabtu, 12 Juli 2025 pukul 08.05 WITA. Penerbangan tersebut menggunakan pesawat Airbus 320-200 dengan registrasi PK-STZ.

Baca Juga: Industri Kripto Bebas Pungutan 2025, OJK Pacu Ekosistem Digital yang Lebih Inklusif

Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap para pelanggan yang terdampak, Super Air Jet menyatakan telah memberikan kompensasi sesuai ketentuan. 

Dirut Super Air Jet itu menyatakan pihaknya memberi kompensasi tersebut meliputi makanan, minuman, akomodasi hotel, dan tunai sesuai regulasi penerbangan domestik.